Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tren Pekerjaan dan Usaha di Era Digitalisasi

Tren Pekerjaan dan Usaha di Era Digitalisasi Ilustrasi: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Tomohon, Sulawesi Utara dengan tema "Peluang Profesi Cuan di Dunia Digital" pada Kamis (27/7/2023).

Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi terkait budaya digital antara lain Dosen dan Praktisi, Adhi Prasnowo; Wakil Rektor III Universitas Primakara, I Gede Putu Krisna; serta Key Opinion Leader dari Roland International Artist, Mia Marcellina.

Baca Juga: Berinteraksi Sehat dan Positif di Ruang Digital Berdampak pada Personal Branding

Menyusul era digitalisasi, World Economic Forum sempat merilis laporan bertajuk "Future of Jobs Reports 2020", di mana beberapa pekerjaan yang tidak dibutuhkan akan digantikan dengan profesi baru. Sebanyak 52,6 juta lapangan kerja di Indonesia terancam dengan jenis sistem otomatis menurut kajian McKinsey Global Institute. 

"Diperkirakan sekitar 800 juta di seluruh dunia akan kehilangan pekerjaan pada 2030 menurut konsultan menejemen multinasional itu," ungkap Wakil Rektor III Universitas Primakara, I Gede Putu Krisna, saat menjadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Kamis (27/7/2023), dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta.

Hal ini berkaitan juga bahwa banyak pekerjaan yang akan tergantikan, tetapi lahir pekerjaan baru karena makin berkembangnya teknologi dan meningkatnya pengguna internet. Survei dari We Are Social dan HootSuit di awal 2023 menunjukkan, pengguna internet di Indonesia saja sudah mencapai 214 juta atau hampir 80 persen dari total penduduk.

Sayangnya, jumlah pengguna internet yang terus meningkat, belum berbanding lurus dengan kecakapan digital masyarakat Indonesia. Berdasarkan data BPS pada 2018 dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian dengan skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019. Literasi digital masih perlu terus disosialisasikan agar bisa mengejar ketertinggalan.

Ia mengungkap beberpaa pekerjaan yang hilang adalah input data atau data entri yang digantikan dengan data analyst. Lalu, akunting dan payroll diperkirakan akan diganti Artificial Intelligence (AI), dan perakitan serta pekerja pabrik akan diganti analis data specialis.

Lebih lanjut, pekerjaan dan bidang usaha yang akan tetap eksis meskipun dunia dikuasai teknologi serta terdapat isu perubahan lingkungan ialah bidang pertanian atau pangan yang akan sangat dibutuhkan. Kemudian, bidang kedua adalah e-commerce yang membuat orang bisa memiliki usaha tanpa punya toko maupun modal besar. Bidang IT serta kesehatan juga dipandang akan terus maju karena menjadi kebutuhan yang banyak dicari.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: