Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sequoia Capital Kurangi Dana Investasi Kripto Jadi Rp3,01 Triliun

Sequoia Capital Kurangi Dana Investasi Kripto Jadi Rp3,01 Triliun Kredit Foto: Bappebti
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan raksasa modal ventura, Sequoia Capital dilaporkan mengurangi dana investasi kripto mereka dari US$585 juta (Rp8,827 triliun) menjadi US$200 juta (Rp3,01 triliun), akibat krisis likuiditas dan beralih ke pemain kripto yang lebih kecil.

Dilansir dari Cointelegraph, Senin (31/7/2023), berdasarkan laporan Wall Street Journal pada 27 Juli, perusahaan modal ventura yang berfokus pada teknologi tersebut memberitahu para investor pada Maret lalu bahwa mereka akan mengurangi Dana Kripto Sequoia—bersama dengan dana ekosistem mereka—untuk lebih mencerminkan kondisi pasar yang berubah.

Dana kripto akan lebih fokus pada mendukung tahap awal pengembangan startup, mengingat krisis industri kripto baru-baru ini mengurangi banyak kesempatan untuk mendukung perusahaan yang lebih besar.

Baca Juga: Bappebti: Juni 2023, Jumlah Pelanggan Aset Kripto Terdaftar 17,54 Juta

Motif lain di balik pemotongan dana ini adalah untuk menurunkan ambang modal dan dengan demikian mengurangi hambatan masuk bagi investor yang ingin berpartisipasi dalam penawaran dana Sequoia.

"Kami melakukan perubahan ini untuk mempertajam fokus kami pada peluang tahap awal dan untuk memberikan likuiditas kepada mitra kami," demikian pernyataan Sequoia yang dikutip oleh Financial Times. Firma tersebut menambahkan bahwa dalam tiga tahun terakhir, mereka telah mengembalikan lebih dari US$15 miliar (Rp226,380 triliun) kepada para investor.

Dana kripto perusahaan tersebut dikembalikan pada Februari 2022, ketika kapitalisasi pasar kripto turun 39,1% dari rekor tertingginya sebesar US$3 triliun (Rp45.270 triliun) pada November 2021.

Salah satu musibah terberat bagi firma ini dalam beberapa waktu terakhir adalah investasi sebesar US$214 juta (Rp3,63 triliun) ke FTX yang kini bangkrut, yang kemudian firma tersebut menurunkan nilainya menjadi US$0.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: