Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Turuti Arahan Jokowi, Menko Airlangga Kejar Target 20 KEK Rampung Pertengahan 2024

Turuti Arahan Jokowi, Menko Airlangga Kejar Target 20 KEK Rampung Pertengahan 2024 Kredit Foto: Kemenko Bidang Perekonomian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sesuai mandat Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, seluruh kebijakan dan proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) harus dipastikan selesai pada pertengahan 2024.

Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian sekaligus Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK, Susiwijono Moegiarso, dalam rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KEK, di Surabaya.

Baca Juga: Ada 3 Proyek Baru di KEK Mandalika, Pahami Lagi Apa Itu Kawasan Ekonomi Khusus dan Kontribusinya terhadap Ekonomi Nasional?

"Kita dimandatkan oleh Bapak Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melalui arahan Presiden bahwa semua kebijakan dan proyek harus dipastikan selesai pada pertengahan 2024," ungkap Susiwijono, Kamis (3/8/2023).

Lebih lanjut, Susiwijono lalu menjelaskan pemerintah menerapkan kebijakan KEK sebagai strategi dalam mendorong penanaman modal melalui penyiapan kawasan yang ditujukan untuk mendukung terwujudnya perekonomian nasional yang resilien dan inklusif. 

"Pengembangan KEK juga diharapkan mampu memberikan andil yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional," katanya.

Selanjutnya, dalam kesempatan yang sama, dilaksanakan One on One Meeting bersama dengan 20 KEK guna mengakselerasi percepatan pengembangan KEK di seluruh wilayah Indonesia sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). 

"Melalui pertemuan tersebut juga diharapkan mampu memantau perkembangan seluruh KEK secara lebih terperinci dan mengoptimalkan berbagai upaya yang telah dilakukan hingga saat ini," ujar Susiwijono.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan Launching Dashboard berupa sistem yang merupakan kolaborasi KEK bersama dengan Lembaga Nasional Single Window (LNSW). Kolaborasi tersebut menjadi salah satu bentuk implementasi dari sinergi berbagai pihak untuk mendukung optimalisasi fasilitas dan kemudahan pada KEK.

"Kita harapkan dengan adanya 8 modul pada sistem aplikasi KEK, bisa memenuhi kebutuhan seluruh BU dan PU sehingga menjadi sistem yang terintegrasi untuk layanan yang ada di seluruh KEK," pungkas Susiwijono.

Menutup rangkaian kegiatan pada hari pertama Rakernas tersebut, diselenggarakan Indonesia SEZ Networking Night yang ditujukan untuk dapat mengembangkan jaringan dan hubungan kerja sama antara berbagai pihak terkait dengan pengembangan KEK. 

Dalam kesempatan itu, Susiwijono menyampaikan sejumlah arahan kepada seluruh KEK agar dapat meningkatkan kualitas kinerja di tengah momentum kondisi perekonomian nasional saat ini yang kian menguat.

Tak hanya itu, Susiwijono juga meyakini pengembangan KEK dapat menjadi salah satu pengungkit pertumbuhan perekonomian nasional yang saat ini dihadapkan dengan gejolak perekonomian global. 

Baca Juga: Selangkah Lagi RI Gabung OECD, Airlangga: Reputasi dan Kepercayaan Investor Bisa Melejit!

Hal tersebut ditunjukkan dengan berbagai capaian positif KEK mulai dari penerapan hilirisasi, realisasi investasi, hingga penambahan jumlah pelaku usaha yang cukup signifikan.

"Di tengah-tengah ketidakpastian global seperti ini, kita bersyukur sekali fundamental ekonomi kita kuat, pertumbuhan ekonomi kita tinggi, dan eksposur kita di investor menguat. Karena itulah saya ingin mendorong seluruh BUPP KEK untuk manfaatkan momentum ini dengan meningkatkan kinerja," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: