Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mensos Risma Menangis Ceritakan Kondisi Warga Puncak, Papua Tengah Alami Kekeringan dan Kelaparan

Mensos Risma Menangis Ceritakan Kondisi Warga Puncak, Papua Tengah Alami Kekeringan dan Kelaparan Kredit Foto: Rena Laila Wuri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menangis saat menceritakan kondisi warga terdampak bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Peristiwa ini terjadi dalam konferensi pers untuk menjelaskan update bantuan Kementerian Sosial (Kemensos) bagi korban bencana kekeringan di Papua di Gedung Kemensos, Jakarta Pusat, Kamis (3/8/2023).

Risma mengatakan, sebanyak total 25 ton bantuan disalurkan untuk masyarakat terdampak kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi Kabupaten Puncak Papua Tengah. Kemensos juga menyiapkan lumbung sosial sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan masyarakat setempat untuk jangka panjang.

Baca Juga: Tangani Bencana Kekeringan di Puncak, Papua Tengah, Mensos Risma Segera Bangun 3 Lumbung Sosial

Ia menyatakan, total bantuan 25 ton merupakan akumulasi dari bantuan Kemensos 15,1 ton, dari Panglima TNI 8 ton, dari PT Freeport lebih dari 2 ton. Mensos menjelaskan penanganan bencana secara bersama dengan berbagai pihak.

"Kami tidak bisa sendiri, kami dibantu TNI, para rohaniawan di daerah sana. Saya dapat kabar Sabtu (22/7/2023). Saat itu sudah sore," kata Risma di Kantor Kemensos RI, Jl Salemba Nomor 28, Kamis (3/8/2023).

Saat itu Risma langsung mengirim bantuan dari gudang di Jayapura ke Timika dengan pesawat cargo keesokan harinya, Minggu (23/7/2023). Sementara, logistik dari Jakarta diterbangkan pada Senin (24/7/2023) dengan bantuan pesawat hercules milik TNI AU. Mensos mengakui 50% pengangkutan bantuan dibantu TNI AU, termasuk penerbangan bantuan dari Timika ke Lapangan Sinak yang dilakukan dalam beberapa tahap.

Rencana pendaratan bantuan langsung ke Bandara Agandugume tidak bisa dilakukan karena sedang dalam perbaikan. Opsi terdekat di Lapangan Sinak, ternyata akses warga jauh dan sulit. Mereka harus berjalan kaki dua hari satu malam untuk mencapai Lapangan Sinak. Awalnya Mensos keberatan, tetapi setelah berdiskusi dengan pendeta akhirnya opsi ini diambil.

"Saya mau kirim motor trail listrik. Udah siap mau kita bagikan, tapi nggak ada jalan," kata Mensos saat menjelaskan sulitnya medan dan akses dalam penyaluran bantuan.

Selama perjalanan, warga mendapat bantuan dari warga lain. Di Distrik Oneri, warga penerima bantuan diberikan tempat untuk beristirahat dan makan.

"Jadi, semangat kesetiakawanan sosial di Papua betul-betul tampak. Jadi kalau dapat bantuan ini tidak hanya untuk saya sendiri," kata Pelaksana Tugas Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos, Adrianus Alla.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Advertisement

Bagikan Artikel: