Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Produksi Hulu Migas, PTK Operasikan 46 Armada Kapal

Dukung Produksi Hulu Migas, PTK Operasikan 46 Armada Kapal Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) turut serta dalam memperkuat produksi di sektor hulu minyak dan gas bumi (Migas) di Indonesia dengan mengoperasikan puluhan kapal. 

Direktur Utama PTK, I Ketut Laba mengatakan, kapal-kapal tersebut dioperasikan berdasarkan kebutuhan klien dalam meningkatkan produksi yang sejalan dengan target pemerintah untuk mempercepat realisasi target 1 juta barel minyak dan 12 standar kaki kubik per hari (BSCFD) gas demi ketahanan energi Indonesia di masa mendatang.

"PTK mengoperasikan 46 armada kapal yang terdiri dari 11 kapal milik perusahaan dan 35 kapal Back to back Charter. Beberapa kapal hak milik yang dioperasikan, antara lain Transko Andalas, Transko Moloko, Transko Celebes, Transko Gagak, Transko Dara, Transko Balihe, Transko Barito, dan beberapa kapal lainnya. Sedangkan untuk jenis kapal mayoritas merupakan kapal Anchor Handling Tug Supply Vessel (AHTS) dan Harbour Tug," ujar I Ketut Laba dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (4/8/2023).

Baca Juga: Pertamina Siapkan Infrastruktur untuk Jaga Pasokan Energi Nasional

I Ketut Laba mengatakan, sektor hulu migas di Indonesia merupakan salah satu potensi bisnis yang besar untuk dikelola, mengingat ada banyak kebutuhan kapal di sektor tersebut, sehingga penting bagi PTK untuk mengambil bagian dalam menyokong produksi hulu migas.

"Juga mengambil posisi sebagai pemain utama di berbagai sektor migas, termasuk sektor hulu (upstream) ini," ujarnya.

I Ketut Laba menyebut kapal AHTS sering berlalu lalang di sekitar offshore karena biasa melakukan anchor handling, towing, dan supply cargo untuk melayani pengeboran lepas pantai. Kapal ini memiliki kekuatan 4.200-5.400 Horse Power (HP), sehingga mampu menarik dan mendorong rig pengeboran. 

Selain itu, Kapal Harbour Tug PTK melakukan support sebagai kapal tunda dalam lalu lintas di wilayah pengeboran di upstream.

Di sisi lain, salah satu kapal milik PTK terbaru, Landing Craft Tank (LCT) Transko Barito, telah beroperasi untuk mendukung kegiatan lepas pantai di wilayah lepas pantai kalimantan.

"PTK juga menjaga commision days atau jumlah hari kapal siap beroperasi agar siap sedia ketika menerima call untuk beroperasi dan senantiasa mengutamakan aspek Health Safety Security and Environment (HSSE) di seluruh operasionalnya," ucapnya.

Lanjutnya, hingga saat ini, PTK berhasil bekerja sama dengan perusahaan, baik di Pertamina Group maupun perusahaan internasional. Adapun perusahaan tersebut antara lain, Pertamina Hulu Energi (PHE) OSES, PHE ONWJ, Pertamina Hulu Sanga Sanga, Pertamina Hulu Mahakam, Pertamina Hulu Kalimantan Timur, Pertamina Hulu Rokan, Petrogas Basin Ltd, dan Citic Seram Energy Ltd (CSEL). 

"Lokasi perusahaan-perusahaan tersebut di-support penuh PTK dalam mendukung produksi migas di perairan Kalimantan Timur, perairan laut Jawa, perairan Sumatera, dan wilayah offshore lainnya," ungkapnya.

Lebih lanjut, ia melihat sektor hulu migas hingga saat ini masih menggairahkan, terlebih sektor ini mampu menyumbang sekitar 20% terhadap pendapatan negara. 

Oleh karena itu, ke depannya perseroan akan lebih agresif melakukan penetrasi ke sektor hulu migas, dengan harapan PTK mampu menyediakan jasa berdasarkan kebutuhan yang ada di sektor hulu dengan memaksimalkan armada yang dimiliki dan memperluas pasar di sektor hulu migas. 

"Sehingga mampu memperkuat posisi PTK sebagai perusahaan jasa maritim yang terintegrasi dengan skala global," tutupnya.

Baca Juga: Diambil Alih Pertamina, Blok Rokan Jadi Penghasil Produksi Minyak Nomor Satu di Indonesia

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: