Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dampak Sentimen Positif Mulai Terlihat, Mayoritas Laba Emiten Semen pada H1-2023 Terpantau Meningkat

Dampak Sentimen Positif Mulai Terlihat, Mayoritas Laba Emiten Semen pada H1-2023 Terpantau Meningkat Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Emiten semen diprediksi akan menghadapi bisnis yang menjanjikan pada tahun 2023. Hal itu disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya normalisasi harga energi, semakin kondusifnya kompetisi antarperusahaan semen, adanya utilisasi pabrik yang sudah sangat rendah, dan dipangkasnya suku bunga acuan sehingga mendorong permintaan properti oleh publik. 

Hal tersebut sudah terlihat sepanjang semester pertama tahun 2023 ini. Sebab, pada periode tersebut, setidaknya empat dari lima emiten semen terbesar di Indonesia mencatatkan kenaikan laba dan pendapatan. Untuk informasi selengkapnya, langsung simak artikel berikut ini!  

Baca Juga: Menilik Prospek Subsektor Semen di Tahun 2023: Bagaimana Potensinya?

1. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) adalah salah satu perusahaan semen terbesar sekaligus tertua di Indonesia. Melansir dari situs resminya, diketahui bahwa perusahaan tersebut berdiri pada tanggal 7 Agustus 1957 dengan kapasitas penghasilan mencapai 250.000 ton per tahun. Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya 8 Juli 1991, Semen Indonesia resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kapasitas sebesar 1,8 juta ton per tahun.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis baru-baru ini, dikabarkan bahwa perusahaan itu berhasil mencetak keuntungan sebesar Rp866,23 miliar pada semester pertama tahun 2023. Jika dibandingkan dengan perolehan laba pada periode yang sama di tahun sebelumnya, terlihat  ada kenaikan sebesar 3,11%.

Tidak hanya laba, pendapatan usaha Semen Indonesia juga merangkak 1,98% menjadi Rp17,03 triliun per Juni 2023 lalu. Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa pendapatan Semen Indonesia paling banyak berasal dari penjualan semen, terak, beton siap pakai, bahan bangunan nonsemen, penyewaan tanah, kantong semen, dan lain-lain kepada pihak ketiga dengan nominal sebesar Rp16,07 triliun.

2. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB)

Perusahaan yang akan dibahas selanjutnya adalah PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB). Perusahaan yang resmi go public pada tanggal 10 Agustus 1977 itu mempunyai kapasitas produksi semen hingga 14,5 juta per tahun dan pabriknya sudah tersebar di empat wilayah Indonesia, yakni Lhoknga (Aceh), Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), dan Tuban (Jawa Timur).

Sepanjang enam bulan pertama tahun 2023, Solusi Bangun Indonesia sanggup mendulang laba sebesar Rp253,99 miliar. Nominal tersebut menunjukkan adanya penurunan tipis sebesar 2,67% apabila dibandingkan dengan keuntungan yang didapatkan pada enam bulan pertama tahun 2022.

Tidak hanya keuntungan, pendapatan Solusi Bangun Indonesia ternyata juga ikut mengalami pengikisan tipis pada paruh pertama tahun 2023. Mengutip dari laporan keuangan yang dirilis secara resmi, diketahui perusahaan tersebut menghasilkan Rp5,57 triliun alias 0,14% lebih sedikit dari paruh pertama tahun 2022.

Baca Juga: Jadi Penghasil Kelapa Sawit Terbesar di Dunia, Bagaimana Kinerja Keuangan Emiten Sawit di Indonesia?

3. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)

PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) merupakan perusahaan penghasil semen yang resmi menjalankan bisnisnya pada tanggal 14 November 1974. Perusahaan yang resmi menawarkan sahamnya kepada masyarakat per 28 Juni 2013 itu mempunyai satu anak perusahaan bernama PT Baturaja Multi Usaha.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis secara resmi, dikabarkan bahwa pada semester pertama tahun 2023, Semen Baturaja mengantongi laba sebesar Rp16,62 miliar. Apabila dibandingkan dengan perolehan pada semester pertama tahun 2022, terlihat ada kenaikan tipis sebesar 2,27%.

Sementara itu, merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa pendapatan perusahaan juga ikut mengalami peningkatan. Per Juni 2023 lalu, Semen Baturaja berhasil meraup Rp847,09 miliar alias lebih tinggi 2,69% dari periode yang sama di tahun sebelumnya. Segmen penjualan tentunya menjadi kontributor terbesar karena penghasilannya yang sampai menyentuh angka Rp437,02 miliar.

4. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) adalah perusahaan semen berkapasitas 7,7 juta ton per tahun yang lahir pada tahun 1975. Perusahaan yang resmi melantai di bursa per tanggal 5 Desember 1989 itu kini mempunyai 12 pabrik yang tersebar di berbagai lokasi, seperti Citeureup (Jawa Barat) dan Tarjun (Kalimantan Selatan).

Selama enam bulan pertama tahun 2023, Indocement Tunggal Perkasa diketahui mampu mengantongi keuntungan sebesar Rp698,43 miliar. Apabila dibandingkan dengan laba selama periode enam bulan pertama tahun 2023, terlihat ada lonjakan sebesar 139,55%.

Selain laba, pendapatan usaha Indocement Tunggal Perkasa juga melambung pada paruh pertama tahun 2023. Mengutip dari laporan keuangan yang dirilis baru-baru ini, dikabarkan bahwa perusahaan tersebut sanggup menghasilkan Rp7,97 triliun alias 15,32% dari paruh pertama tahun 2022.

5. PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT)

Perusahaan terakhir yang akan dibahas dalam artikel ini adalah PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT). Cemindo Gemilang merupakan perusahaan semen yang berdiri sejak tahun 2011 dan resmi go public per tanggal 8 September 2021. Sampai saat ini, bersama dengan anak perusahaannya yang bertempat di Vietnam, Cemindo Gemilang sanggup memproduksi 13,9 juta ton semen dan mendistribusikannya ke tujuh belas provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Bagaimana Performa Kredit Lima Emiten Perbankan Indonesia pada Semester I Tahun 2023?

Cemindo Gemilang berhasil menunjukkan performa keuangan yang solid dengan mencetak angka lonjakan laba hingga 258,58% menjadi Rp211,63 miliar pada paruh pertama tahun 2023. Selain itu, pada periode dan tahun yang sama, perusahaan tersebut juga mampu membukukan angka penjualan sebesar Rp4,32 triliun atau setara dengan kenaikan hingga 3,22%. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: