Akademisi Monash University: Kecerdasan Buatan (AI) Masih Kurang dalam Hal Menulis
Akademisi Monash University, Derry Wijaya mengatakan, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan masih memiliki banyak kekurangan dalam hal tulisan jika dibandingkan dengan manusia.
"ChatGPT masih banyak kekurangannya, misalnya kalau menulis lebih formulate jadi kita bisa mendeteksi kalau tulisan itu ditulis oleh mesin atau manusia," ujar Derry dalam diskusi virtual, Rabu (9/8/2023).
Derry mengatakan, banyak contoh dari kekurangan AI dalam hal tulisan, salah satunya tulisan dari AI mengandung bias, dan energi yang diperlukan dalam pembuatan AI menyebabkan karbon footprint menjadi besar.
Baca Juga: Pendiri CDP Institute Bahas Kecerdasan Buatan (AI) untuk Strategi Pemasaran
"Banyak contoh lain, misalnya etikal dan privasi concern, tulisanya mungkin mengandung bias, kemudian karbon footprint untuk dapat menghasilkan teknologi itu menggunakan banyak karbon," ujarnya.
Selain itu, data yang digunakan bisa saja tidak sesuai saat digunakan. Di mana AI juga tidak begitu bagus untuk data-data yang bahasa tidak menggunakan bahasa Inggris.
"Bias contohnya untuk AI itu ada formulanya dan formulanya tergantung training data-nya, jadi contohnya data selfie itu kebanyakan dari Amerika, jadi generate image-nya seperti generated smile," ungkapnya.
Baca Juga: Optimis dengan Kecerdasan Buatan, Miliarder AS: Anak Kita Akan Tumbuh Bersama AI
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement