Sukses Jadi AgenBRILink, Ibu Muda Asal Ciamis Angkat Ekonomi Keluarga
Ika Kartika (24), warga Dusun Cukang Padung, Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Ciamis, Jawa Barat, awalnya tak pernah menyangka menjadi AgenBRILink bisa menjadi sumber nafkah utama keluarga. Bahkan, sebagai agen laku pandai dari BRI itu, dia dapat mengangkat perekonomian orang tua dan membantu menyekolahkan adik-adiknya.
Kesuksesan Ika menjadi AgenBRILink berawal pada tahun 2020. Orang tuanya yang memiliki bisnis kecil-kecilan dengan membuka warung kelontong, ditawari oleh Mantri BRI untuk menjadi AgenBRILink. Namun, karena kurang mahir menggunakan gawai seperti mesin Electronic Data Capture (EDC) dari BRI untuk bertransaksi, Ika dibujuk Mantri BRI untuk menggantikan orang tuanya.
Baca Juga: Mudah dan Suku Bunga Kompetitif, 10 Menit Ajukan Pinjaman dengan BRI Ceria
“Awalnya belum mengerti apa itu BRILink. Awalnya menawarkan ke orang tua saya, tapi orang tua saya gaptek, baru beberapa bulan jadi dialihkan ke saya buat ngelolanya. Alhamdulillah langsung dikasih mesin EDC. Kemudian pindah dari warung orang tua, saya mengontrak kios di dekat alun-alun Panjalu. Tempatnya lebih strategis karena berada di jalan besar," ujarnya, dikutip dari siaran pers BRI yang diterima di Jakarta, Jumat (11/8/2023).
Jarak kios yang dikontrak Ika sekitar 2 menit dari rumahnya jika ditempuh dengan menggunakan sepeda motor. Dia sangat bersyukur, setelah menjadi AgenBRILink, pendapatan keluarga meningkat. Bahkan, saat ini, menjadi AgenBRILink adalah penghasilan utama keluarga Ika.
Setelah sekitar 2 tahun menjadi AgenBRILink, yaitu pada awal 2023, dia pun memberanikan diri membuka satu lagi gerai baru. Ika saat ini telah memiliki dua gerai AgenBRILink dengan satu pekerja.
"Alhamdulillah sudah punya 2 kios dan punya karyawan 1 orang. Kios satu lagi ada karyawannya kebetulan karyawannya sudah paham betul setelah dikasih training. Kalau kios agen yang satu lagi khusus AgenBRILink saja tidak gabung sama usaha lain," sambungnya.
Untuk mengelola kedua gerai tersebut, Ika pun dibantu sang suami, Asep Ari Kurniawan (26). Dengan sumber daya tersebut, pekerjaannya lebih ringan. Hal itu sangat membantu Ika karena dia pun saat ini harus fokus mengurus anaknya yang masih balita. "Saya bagian pembukuan takut ada salah transfer, atau lagi gangguan, atau saldo kurang atau saldo berlebih. Karena harus sinkron. Saya bagian pembukuan saja," katanya.
Secara materi, Ika mengakui menjadi AgenBRILink mengangkat perekonomian keluarganya. Adapun transaksi per hari, di gerai pertama bisa mencapai 85 sampai 90 transaksi. Bahkan, untuk Juli lalu transaksinya menembus angka tertinggi hingga 2.800 transaksi dalam satu bulan. Untuk kios kedua dalam sebulan dapat melayani sekitar 600 transaksi atau rata-rata 20-25 transaksi per hari.
"Nilai transaksi nasabahnya macam-macam. Kisaran paling kecil itu bisa Rp20.000 seperti untuk keperluan top up Dana. Mayoritas transaksi itu transfer dan tarik tunai kalau saat ini," lanjutnya merinci.
Menjadi AgenBRILink pun mengatrol usaha warung yang dimilikinya di kios pertama. Ketika nasabah datang untuk mentransfer uang, misalnya, tak jarang yang terdorong berbelanja seperti jajan untuk anak atau membeli barang keperluan sehari-hari. Kios BRILink miliknya pun menjadi lebih ramai karena para pelanggan warung yang belanja sembako jadi mengetahui bahwa kios Ika melayani jasa keuangan resmi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement