Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suku Bunga The Fed Naik, Investasi Saham dan Obligasi Akan Paling Bergairah

Suku Bunga The Fed Naik, Investasi Saham dan Obligasi Akan Paling Bergairah Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Menurut Benny, IHSG menarik dan perlu ditunggu investor karena melihat peluangnya yang akan naik kembali terbuka. Ia menjelaskan alasannya, mulai dari penurunan harga komoditas hingga kegiatan domestik yang akan meningkat.

“Pertama karena penurunan harga komoditas sudah terbatas. Kedua, karena adanya kegiatan domestik yang disinyalir akan meningkat, sebab KPU dan DPR hingga pemerintah sendiri sudah menyetujui budget pemilu sekitar Rp 76 triliun. Itu tentunya memiliki dampak positif bagi ekonomi kita, sehingga akan mengerek positif di dalam IHSG. Ketiga, tingkat inflasi kita cukup terkendali. Dan keempat, kenaikan suku bunga diperkirakan sudah mencapai puncaknya,” jelasnya rinci.

Soal IHSG akan menguat, Benny optimis berdasarkan riwayat data IHSG jelang Pemilu di tahun politik. Menurutnya, enam bulan sebelum Pemilu, IHSG akan mengalami kenaikan, seperti yang pernah terjadi misalnya di tahun 2014 dan 2019. 

“Di mana pada tahun 2014, enam bulan sebelum Pemilu, IHSG mengalami kenaikan 19,6%, lalu pada tahun 2019 pun IHSG mengalami kenaikan 11,7%. Memang tidak ada jaminan ini akan berulang, tapi polanya selalu seperti itu. Untuk itu, kami optimistis di semester II ini, IHSG bisa mengalami kenaikan,” ujarnya.

Benny juga meyakini pasar obligasi akan naik dan merupakan kesempatan yang mesti dimanfaatkan oleh para investor. Selaku perwakilan dari Tumbuh Makna, Benny mengatakan ada ruang untuk Bank Indonesia pada awal tahun 2024 untuk menurunkan tingkat suku bunga.

“Kami ambil benchmark-nya, untuk surat utang negara (SUN) Seri 10 tahun, saat ini yield-nya berada pada posisi 6,3% dan kami melihat tahun depan itu bisa di posisi 6,1%. Jadi ada potensi kenaikan harga obligasi. Ada kesempatan dan peluang untuk dimanfaatkan menjadi keuntungan,” jelasnya. 

Benny berharap, pertumbuhan ekonomi tetap terjaga di atas 5%, “… bahkan walaupun turun di angka 4,8% atau 4,9%, kami masih melihat peluang investasi, khususnya di equity dan obligasi,” tutupnya.

Baca Juga: Asyik! Investasi di Livin' by Mandiri Kini Makin Beragam, Terbaru Ada Reksa Dana dari Trimegah

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: