Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Visi Media Asia Masih Derita Kerugian Sebesar Rp504,95 Miliar pada Paruh Pertama 2023

Visi Media Asia Masih Derita Kerugian Sebesar Rp504,95 Miliar pada Paruh Pertama 2023 Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kinerja keuangan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) belum membaik pada semester pertama tahun 2023. Sebab, berdasarkan laporan keuangan yang baru dirilis beberapa waktu lalu, diketahui bahwa perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa konsultasi manajemen itu masih harus menanggung kerugian sebesar Rp504,95 miliar. Nominal tersebut menunjukkan penurunan kerugian sebesar 23,38% dari semester pertama tahun 2022. 

Pendapatan Visi Media Asia pada paruh pertama 2023 juga belum mampu memperlihatkan performa yang memuaskan. Merujuk dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa perusahaan itu hanya meraup Rp619,22 miliar. Jika dibandingkan dengan pendapatan pada paruh pertama di tahun sebelumnya, ada kemerosotan sebesar 32,36%.

Baca Juga: Tak Lagi Merugi, Angkasa Pura I Justru Raup Laba Rp339,80 Miliar pada Semester Pertama Tahun Ini!

Dalam menjalankan bisnisnya, Visi Media Asia mengandalkan sektor iklan dan noniklan. Sepanjang enam bulan pertama di tahun 2023, pendapatan dari iklan hanya menyumbang Rp602,46 miliar alias susut 32,71% dari enam bulan pertama di tahun 2022. Selain itu, pendapatan dari sektor noniklan juga terkikis 7,60% menjadi Rp16,75 miliar.

Tidak hanya besaran kerugian dan pendapatan, nominal beban usaha yang wajib ditanggung oleh Visi Media Asia rupanya ikut berkurang. Per Juni 2023 lalu, perusahaan itu dikabarkan menggelontorkan Rp723,62 miliar alias lebih sedikit 17,65% daripada pengeluaran pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Baca Juga: Walau Baru Melantai di Bursa, Hoffmen Cleanindo Sudah Mampu Sulap Rugi Jadi Laba!

Sebagai informasi tambahan, Visi Media Asia mempunyai aset senilai Rp9,23 triliun yang terdiri atas aset lancar senilai Rp4,27 triliun dan aset tidak lancar senilai Rp4,95 triliun. Adapun liabilitas dan ekuitas perusahaan masing-masing berada di angka Rp11,31 triliun dan minus Rp2,08 triliun. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yohanna Valerie Immanuella
Editor: Yohanna Valerie Immanuella

Advertisement

Bagikan Artikel: