Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kualitas Udara Kian Buruk, DPR Dukung Usulan Jokowi soal WFH

Kualitas Udara Kian Buruk, DPR Dukung Usulan Jokowi soal WFH Penampakan langit berpolusi diatas wilayah Jakarta Selatan Kamis pagi (16/6/2022). Menurut situs IQAir Kualitas udara di Jakarta menjadi yang terburuk kedua di dunia, data ranking kualitas udara itu dikumpulkan per pukul 10.24 WIB, AQI atau indeks kualitas udara Jakarta berada pada angka 156 alias tidak sehat | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan mendukung usulan Presiden Jokowi opsi Work From Home (WFH) menyusul kondisi udara yang memburuk belakangan di wilayah Jabodetabek.

Daniel menilai langkah tersebut dinilai bisa dicoba mengingat saat masa Pandemi Covid-19, WFH pernah diterapkan.

"Saya mendukung kebijakan WFH sebagai dasar penguatan mengembalikan udara di Jakarta dan sekitarnya menjadi lebih baik. Sebab, kualitas udara yang buruh berdampak bagi kesehatan," kata Daniel Johan.

Politikus PKS itu menyoroti pabrik-pabrik yang diduga melakukan pencemaran udara di sekitar Jakarta, termasuk di Tangerang Selatan yang dilaporkan menjadi kota paling berpolusi di Indonesia. Hal ini diketahui berdasarkan catatan Nafas Indonesia, lembaga pemantau kualitas udara.

Daniel mengatakan, asap dari pabrik industri juga menjadi salah satu polusi yang sangat fatal dan berdampak pada kualitas udara. Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk melakukan evaluasi berkala terhadap pabrik untuk tetap mengacu pada Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang dimiliki.

"Industri sekitar Jabodetabek harus diperiksa benar, masalah Amdal dan penanganan polusinya agar sesuai aturan yang ada. Jika terbukti melanggar, Pemda harus berani ambil tindakan mencabut izin usahanya," tegas Daniel. 

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, sekitar 100 ribu warga ibu kota terserang infeksi saluran pernapasan akut atau (ISPA) setiap bulannya akibat polusi udara. Sedangkan dalam rentan waktu Januari hingga Juni 2023, terdapat 638.291 kasus ISPA di Jakarta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: