Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Dekarbonisasi, Petani Didorong Tak Lagi Bakar Jerami Sisa Panen

Dukung Dekarbonisasi, Petani Didorong Tak Lagi Bakar Jerami Sisa Panen Kredit Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pemalang Agro Sejahtera Indonesia (PT PASI) telah memberikan edukasi kepada ratusan petani binaannya untuk tidak lagi membakar jerami sisa panen. Perusahaan mengedukasi petani binaannya dengan teknik pengomposan limbah jerami di dalam lahan (insitu) dengan menggunakan produk Biodekomposer Petrogladiator milik Pupuk Indonesia Grup.

Untuk tahap awal, program edukasi ini akan diikuti oleh 40 petani dengan luas lahan 23 hektar (ha). Seluruh petani ini akan menerima bantuan sarana produksi pertanian (saprodi) berupa 300 kg per hektar pupuk jenis NPK custom dan 20 liter per hectare untuk biodekomposer dari PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Jasa Raharja. Baca Juga: Pupuk Indonesia Himbau Petani Melapor Jika Menemukan Harga Pupuk di Atas HET

General Manager PT PASI, Heru Subekti menyatakan bahwa edukasi teknik pengomposan limbah jerami ini diberikan kepada kelompok tani di Desa Jebed Utara, Selatan, dan Desa Pedurungan, Pemalang, Jawa Tengah.

“Sesuai dengan tagline kami yaitu lahan sehat perjalanan selamat, kami akan memanfaatkan program ini untuk mengompos limbah pertanian. Dengan teknik ini juga secara langsung kami dapat memperbaiki kualitas unsur hara tanah agar menghasilkan pertanian berkelanjutan,” ungkap Heru, yang dikutip di Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Selain itu, langkah ini juga mendukung dekarbonisasi untuk menuju Net Zero Emmision yang ditargetkan pemerintah pada 2060 mendatang. “Bisa dibayangkan jika jerami tidak dibakar, maka manfaatnya dapat dirasakan banyak pihak. Mulai dari pengguna tol, kemudian petani, dan lingkungan juga terjaga. Terlebih jika dikaitkan dengan isu dekarbonisasi," jelas Heru. 

Adapun program pengomposan jerami di dalam lahan ini diberi nama JALAN DAMBAAN, yang merupakan akronim dari Dampak Baik Berkelanjutan. Sedangkan tagline kegiatan ini adalah Lahan Sehat, Perjalanan Selamat.

Dambaan kali ini merupakan program kolaborasi dengan banyak pihak. Mulai Pemerintah Desa Jebed, PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Kujang, PT Jasa Raharja, Satlantas Polres Pemalang, hingga PT PASI. Baca Juga: SPKS Bersama Petani dan Komunitas Lokal Luncurkan Yayasan Petani Pelindung Hutan

Jalan Dambaan juga menggandeng Program Makmur sebagai salah satu ekosistem yang bertujuan memudahkan petani dalam bertani dari hulu sampai hilir. “Selanjutnya, diharapkan para petani Dambaan ini, dapat langgeng dan bergabung dalam program Makmur agar akses mudah mendapatkan pupuk berkualitas dan pembiayaan yang ramah sekaligus jaminan off taker di musim panen,” Ucap Heru di sela acara seremonial Jalan Dambaan. 

“Antusiasme petani dalam program ini cukup baik. Saya berharap semoga saja program ini sesuai namanya yaitu Dampak Baik Berkelanjutan. Terlebih Panjang ruas Tol Trans Jawa 615 km,” Tutup Heru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: