Restrukturisasi Pegawainya, Begini Kisah Perjalanan Platform Audio Lokal Noice
Platform penyedia layanan konten audio lokal, Noice, dikabarkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sejumlah karyawannya sebagai upaya dalam restrukturasi usahanya. Langkah tersebut diambil lantaran Noice ingin bisa tumbuh sebagai startup yang lebih relevan dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Dalam keterangan resminya, yang dikutip Senin (21/8/2023), Noice menyatakan perusahaan telah melakukan serangkaian evaluasi dan peninjauan secara mendetail terhadap operasional dan tujuan strategis ke depannya sebelum mengambil keputusan untuk mengurangi jumlah karyawannya. Platform audio tersebut juga menyampaikan rasa berat hatinya karena terpaksa memangkas 25 orang karyawannya.
"Dengan berat hati, langkah sulit ini harus kami ambil sebagai upaya agar Noice tetap bisa beradaptasi dengan situasi pasar dan tantangan yang ada, sehingga masa depan perusahaan dapat terus terjaga,” tulis keterangan resmi tersebut.
Baca Juga: Alasan Pluang PHK 10% Karyawannya, Mulai dari Kondisi Makroekonomi hingga Daya Beli Rendah
Pernyataan resmi tersebut juga menyatakan bahwa Noice tetap memberi pesangon dan bantuan transisi karier kepada para karyawan yang terdampak kebijakan PHK.
Meskipun begitu, CEO Noice Rado Ardian menyatakan keputusan untuk merestrukturisasi pegawai tersebut tidak akan mengubah komitmen perusahaan kepada pendengar dan juga kreator di platform tersebut. Perusahaan akan terus berinovasi agar menghasilkan konten-konten yang berkualitas di masa depan.
“Restrukturisasi ini tidak akan mengubah komitmen kami kepada jutaan pendengar dan ribuan kreator Noice di berbagai daerah untuk terus fokus menghadirkan konten serta produk yang berkualitas di dalam aplikasi Noice. Ke depannya, kami berharap bisa semakin mewujudkan komitmen untuk mengembangkan ekosistem konten audio di Indonesia,” ujar Rado dalam keterangan resminya.
Awal Mula Noice Terbentuk
Noice pertama kali dibentuk pada tahun 2018 di bawah naungan PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI). PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) sendiri merupakan salah satu anak perusahaan dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir.
Perseroan tersebut sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 29 Januari 2016 dengan nama emiten MARI. MARI menjadi grup radio pertama yang melantai di BEI.
Mulanya, platform ini hanya berfokus pada penyediaan konten radio streaming. Mengingat PT Mahaka Radio Integra Tbk sendiri memiliki delapan usaha di bidang penyiaran radio.
Untuk diketahui, saat ini perseroan tersebut telah memiliki delapan entitas anak yang bergerak di bidang usaha jasa penyiaran radio, yaitu PT Suara Irama Indah (JAK 101 fm), PT Radio Attahiriyah (GEN 98,7 fm), PT Radio Merpati Darmawangsa (HOT 93,2 fm), PT Radio Kirana Insan Suara (KIS 95,1 fm), PT Radio Mustang Utama (MUSTANG 88,0 fm), PT Radio Ramako Djaja Raya (MOST RADIO 105,8 fm), PT Radio Camar (GEN 103.1 fm Surabaya), dan PT Mahaka Radio Digital (NOICE).
Selanjutnya, seiring berjalannya waktu, Noice pun melakukan inovasi dan melebarkan sayap bisnisnya ke konten podcast atau rekaman audio yang membahas suatu topik tertentu. Sebagaimana diketahui, seiring berkembangnya zaman dan teknologi, banyak orang mulai mendengarkan siaran podcast.
Inovasi Fitur dan Kolaborasi
Setelah itu, platform ini pun mulai berfokus dalam mengembangkan ekosistem konten audio di Indonesia. Banyak sekali fitur yang tersedia di platform ini, salah satunya fitur Noice Live. Dalam fitur ini, para kreator di Noice dimungkinkan untuk berinteraksi langsung oleh pendengar secara real-time. Platform tersebut juga menghadirkan fitur bernama Noicebook, di mana menjadi rumah bagi konten audiobook.
Noice juga menghadirkan sebuah ruang digital tanpa batas bagi para kreator agar dapat mengoptimalkan karya mereka di industri konten audio tanah air dalam fitur bernama Noicemaker Studio. Fitur ini digadang-gadang menjadi langkah awal perusahaan dalam mengembangkan potensi kreator konten yang tergabung dalam ekosistem Noice.
Selain konten dalam bentuk audio, Noice juga dikabarkan telah merambah ke konten dalam bentuk video. Perusahaan resmi memperkenalkan fitur video podcast dan live streaming sebagai alternatif pendengar untuk memperkaya pengalaman dalam menikmati konten dari kreator favorit mereka masing-masing. Tidak hanya itu, fitur ini juga akan membangun koneksi yang lebih dekat antara kreator dan pengguna Noice lewat konten audio dan visual.
Selain menyediakan berbagai fitur-fitur inovatif, Noice menggandeng sejumlah publik figur dan influencer tanah air untuk menjadi kreator di platformnya. Beberapa kreator konten populer, di antaranya adalah Raffi Ahmad, Arief Muhammad, Jerome Polin, Vincent, Desta, Andre Taulany, dan lainnya.
Noice juga berkolaborasi dengan sejumlah penulis lokal di Indonesia dalam meluncurkan konten terbaru dalam bentuk audio drama series yang akan hadir di fitur audiobook mereka.
Dapat Suntikan Dana dari Sejumlah Investor Kenamaan
Selama lima tahun berdiri, aplikasi besutan PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) ini dikabarkan telah mendapatkan dana segar dari sejumlah investor. Mulai dari pendanaan tahap awal dari Kenangan Kapital, Alpha JWC, dan Kynesis Group. Lalu diikuti putaran pra-seri A yang dipimpin oleh Alpha JWC Ventures dan Argor Capital.
Yang terbaru, Noice dikabarkan telah mendapatkan suntikan dari investor besar, Northstar Pacific. Perusahaan modal ventura yang dimiliki oleh Patrick Walujo tersebut dikabarkan telah memberikan dana sebesar Rp315,75 miliar kepada platform audio tersebut.
Selain itu, pada awal tahun 2022 lalu, Noice dikabarkan telah mendapatkan pendanaan dari Rans Entertaiment milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang juga merupakan salah satu kreator populer di Noice. Rans Entertaiment dikabarkan telah menyetorkan modal senilai Rp35,75 miliar kepada Noice.
Baca Juga: Gelombang PHK Terus Hantam Fintech, Akankah Terus Berlanjut?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ni Ketut Cahya Deta Saraswati
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait:
Advertisement