Jika berhadap-hadapan, Prabowo Subianto diprediksi unggul telak melawan Ganjar Pranowo. Temuan survei Y-Publica menunjukkan elektabilitas Prabowo mencapai 51,8 persen, sedangkan Ganjar hanya 32,7 persen, dan sisanya menyatakan tidak tahu/tidak jawab sebanyak 15,5 persen.
Artinya, Prabowo lebih berhasil menarik basis pendukung capres yang lain ketimbang Ganjar. Prabowo mendapatkan tambahan elektabilitas hingga 21 persen, sedangkan Ganjar hanya 10 persen. Dua per tiga suara lari ke Prabowo, sepertiganya ke Ganjar, dan sisanya tidak menjawab.
"Dalam skenario head to head, Prabowo unggul dengan elektabilitas 51,8 persen, mengalahkan Ganjar yang hanya mencapai 32,7 persen," kata Direktur Eksekutif Y-Publica, Rudi Hartono, dalam press release di Jakarta, pada Selasa (22/8).
Menurut Rudi, keunggulan Prabowo terhadap Ganjar memberikan peluang bagi Ketua Umum Gerindra itu untuk memenangkan Pilpres pada skenario dua putaran dengan tiga pasang capres-cawapres maupun satu putaran dengan hanya dua pasangan.
Sejauh ini, tiga nama mencuat sebagai capres; jika terbentuk tiga pasangan, Prabowo diproyeksikan unggul terhadap Ganjar maupun Anies. "Elektabilitas Anies paling kecil dalam skenario banyak nama, menyisakan Prabowo dan Ganjar jika terjadi dua putaran," tandas Rudi.
Tren elektabilitas sejak awal tahun menunjukkan kenaikan elektabilitas Prabowo yang disertai dengan melorotnya Anies, sedangkan Ganjar cenderung stagnan atau turun tipis. "Naiknya suara Prabowo menyerap basis pemilih Anies karena kemiripan karakteristik pendukungnya," jelas Rudi.
Endorsement Jokowi yang condong kepada Prabowo memperkuat peluang untuk menang, serta menarik pendukung Anies bermigrasi ke kubu Prabowo alih-alih mendukung Ganjar. "Stagnasi yang dialami Ganjar menunjukkan ceruk pemilih Ganjar relatif terbatas, tidak meluas," lanjut Rudi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait:
Advertisement