Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Erick Bakal Merger Garuda dengan Pelita Air, Saham GIAA Jadi Rebutan Investor

Erick Bakal Merger Garuda dengan Pelita Air, Saham GIAA Jadi Rebutan Investor Kredit Foto: Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri BUMN, Erick Thohir berencana melebur dua meskapai pelat merah yakni Garuda Indonesia dan Pelita Air. Langkah Erick tersebut mendapat sambutan hangat dari para pelaku pasar. 

Hal tersebut terlihat dari pergerakan saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang langsung terbang tinggi hingga sebear 9,59% atau 7 poin. 

Saham GIAA lompat dari Rp73 per lembar saham ke Rp80 per lembar saham pada perdagangan 23 Agustus 2023. 

Pada hari ini, saham GIAA dibuka di level Rp77 per lembar saham, sempat merosot ke Rp74 per lembar saham, namun saham induk usaha dari Citilink ini kembali melejit ke level tertingginya Rp80 per lembar saham. 

Baca Juga: Erick Bakal Merger dengan Pelita Air, Bos Garuda: Kami Diskusikan

Tercatat, ada sebanyak 7,5 juta saham yang diperdagangkan dengan nilai Rp58,9 miliar. 

Dari total saham yang diperdagangankan tersebut, investor asing lebih memilih untuk membuang saham GIAA, dengan total jual bersih Rp3,95 miliar. Sementara, investor domestik mengambil posisi beli hingga Rp3,95 miliar. 

Adapun, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan bahwa rencana penggabungan dua maskapai pelat merah tersebut masih dalam tahap penjajakan.  

Baca Juga: Catat Kinerja Terbaik Sepanjang 2022, Garuda Indonesia Masuk Jajaran Fortune Indonesia 100

“Sehubungan dengan adanya informasi terkait rencana merger bisnis Garuda Indonesia Group bersama dengan Pelita Air, dengan ini dapat kami sampaikan bahwa hingga saat ini proses diskusi terkait langkah penjajakan aksi korporasi tersebut masih terus berlangsung intensif,” ujar Irfan, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (23/8/2023). 

Oleh karenanya, lanjut Irfan, Garuda Indonesia Group akan mendukung dan memandang positif upaya wacana merger tersebut yang tentunya akan dilandasi dengan kajian outlook bisnis yang prudent.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: