Kecakapan Digital Wajib: Mampu Gunakan Mesin Pencarian, Belanja di Lokapasar, Hingga Transaksi Keuangan Online

Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk Pendidikan di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Sekitarnya pada Rabu (23/8/2023).

Di era digital yang memanfaatkan teknologi dan internet, setiap orang dituntut untuk cakap bermedia digital. Apalagi, melihat survei We Are Social dan HootSuit, pengguna internet di Indonesia kian bertambah pesat, sekarang mencapai 215 juta atau hampir 80 persen dari total penduduk. 

Baca Juga: Bank Index Rayakan HUT Ke-30 dengan Capaian Gemilang dan lnovasi Digital

Tingginya angka pengguna juga belum sejalan dengan kemampuan literasi digital masyarakat Indonesia. Menurut survei Badan Pusat Statistik (BPS) 2018, dari tiga subindeks dalam Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian yang memiliki skor paling rendah menurut data yang dirilis 2019. 

"Cakap bermedia digital sendiri meliputi kemampuan dan kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, deperti alat komunikasi dan jaringan internet," ungkap Anggota Pandu Digital, Tuahta Hasiolan, saat menjadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen Pendidikan di DKI Jakarta, Banten, dan Sekitarnya, Rabu (23/8/2023).

Ia menyambung, cakap bermedia digital bukan sekadar pintar menggunakan media digital tapi harus bisa memanfaatkannya. Seperti saat menggunakan gawai untuk rapat melalui Zoom, dapat menggunakan mesin pencarian informasi, seperti Google untuk mencari informasi, juga platform marketplace untuk berbelanja, hingga media sosial sebagai sarana berkomunikasi.

Dimulai dari kecakapan dalam menggunakan mesin pencarian, pengguna internet dapat belajar bagaimana efisiensi penggunaan kata kunci yang tepat serta memanfaatkan fitur hanya untuk mencari foto atau berita.

Lalu dalam transaksi belanja, warga digital juga harus memiliki kemampuan mengkurasi barang yang ingin dibeli, membaca review hingga saat melakukan pembayarannya secara online. 

Sementara pada aplikasi percakapan dan media sosial, untuk menciptakan komunikasi yang lebih intens. Jangkauan media sosial juga lebih luas, bahkan meliputi wilayah global sehingga setiap orang akan memiliki kesempatan yang sama dalam mempromosikan sesuatu atau berkomunikasi dengan orang dari belahan dunia mana pun. 

Namun bagi pelajar, kecakapan digital hendaknya bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang positif, misalnya sebagai sarana untuk belajar. Saat ini begitu banyak platform belajar yang menyediakan informasi serta data untuk penggunanya, seperti Rumah Belajar, Kelas Pintar, Ruangguru, Zenius, hingga Udemi. Hal ini memungkinkan seorang pelajar memiliki banyak sumber bacaan, sehingga ilmu tak hanya didapat dari sekolah saja. 

Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi. 

Baca Juga: Perundungan di Media Sosial Langgar Etika Digital dan Jadi Konten yang Dilarang UU ITE

Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli dibidangnya untuk berbagi antara lain Kepala Sekolah SMAN 1 Tangerang, Djamilah Sudjana, Anggota Pandu Digital, Tuahta Hasiolan, dan Ketua Komunitas TDA Kaltimbar, Surya Fajar Saputra, serta Instruktur Edukasi4ID, Verra Rousmawati.

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.