Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan, interkonektivitas infrastruktur energi menjadi strategi kunci untuk memperkuat ketahanan energi di wilayah Asia Tenggara atau ASEAN.
Dadan menyebut, interkonektivitas juga merupakan bagian dari proses transisi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui berbagi sumber daya secara efisien.
"Pembangunan interkonektivitas di kawasan ASEAN, khususnya melalui ASEAN Power Grid (APG) dan Trans ASEAN Gas Pipelines (TAGP), penting untuk mengoptimalisasi potensi energi, termasuk energi terbarukan dan gas alam sebagai penyeimbang sistem energi," ujar Dadan dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (25/8/2023).
Baca Juga: IESR Dorong ASEAN Jadi Pusat Manufaktur Komponen PLTS
Dadan mengatakan, target kerja sama ASEAN adalah untuk meningkatkan energi terbarukan sebesar 23%, meningkatkan kapasitas terpasang energi terbarukan sebesar 35%, dan mengurangi intensitas energi sebesar 32% pada tahun 2025, dapat ditingkatkan melalui pengembangan interkonektivitas yang progresif.
"Kolaborasi antar-stakeholder sangat dibutuhkan untuk mengimplementasikan pengembangan interkonektivitas ASEAN, serta untuk mengatasi perubahan iklim, kelangkaan sumber daya, dan perkembangan teknologi," ujarnya.
Baca Juga: Indonesia Jalin Kerja Sama Bidang Energi dengan Tanzania, Libatkan Pertamina, PLN, & MIND ID
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Rosmayanti
Advertisement