Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penang Global Tourism Gandeng Astindo Untuk Tingkatkan Pariwisata Malaysia

Penang Global Tourism Gandeng Astindo Untuk Tingkatkan Pariwisata Malaysia Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Pascapandemi Covid-19, tercatat ada 130.000 wisatawan asal Indonesia yang berlibur ke Penang, Malaysia melalui pintu udara hingga Juli 2023. Sementara itu, kedatangan wisatawan Indonesia ke Penang menggunakan kapal pesiar pada periode yang sama mencapai angka 22.000 wisatawan.

“Wisatawan asal Indonesia yang berlibur ke Penang berada di posisi pertama dan terbanyak. Hal itu didukung dengan adanya empat rute penerbangan dari Indonesia menuju Penang, yaitu dari Banda Aceh, Medan, Surabaya, dan Jakarta. Kami melihat dari frekuensi penerbangan langsung (direct) ke Penang yang cukup banyak. Per Juli 2023, tercatat ada 107 penerbangan dari Jakarta, Surabaya, Medan dan Banda Aceh,” tegas Chief Executive Officer Penang Global Tourism Ooi Chok Yan di Surabaya kemarin.

Ooi Chok Yan mengakui, meski belum sepenuhnya kembali normal seperti tahun 2019, tetapi jumlah kunjungan wisatawan asal Indonesia perlahan mulai meningkat.

Baca Juga: Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi dan Pariwisata, Sekda DKI Terima Delegasi Ho Chi Minh CIty

Untuk kembali menggairahkan kunjungan wisatawan asal Indonesia, khususnya Surabaya, Penang Tourism menggandeng Asosiasi Travel Agent (Astindo) untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asal Indonesia berlibur ke Penang dengan membawa 17 delegasi untuk mempromosikan kembali wisata tersebut.

Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPP Astindo, Pauline Suharno, mengatakan saat ini pihaknya juga terus agresif menggandeng berbagai biro wisata baik di dalam maupun luar negeri untuk mendorong peningkatan kunjungan wisatawan.

“Kami optimis jumlah wisatawan akan naik, baik yang inbound maupun outbound. Proses recovery itu sudah terlihat,” ujar Pauline.

Dikatakan Pauline, untuk tahun ini di perkirakan ada lonjakan di sektor pariwisata. Hal ini dikarenakan, penjualan tiket pada Januari 2022 rerata mencapai Rp 448 miliar per bulan. Namun, pada bulan November 2022 langsung melonjak menjadi Rp2,6 triliun per bulan.

Sementara di tahun 2023, sejak bulan Januari hingga Agustus alami kenaikan sebasar Rp2,4 triliun hingga Rp2,7 triliun per bulan saat low season. Sementara pada saat peak season, lonjakan semakin tinggi mencapai Rp3,4 triliun per bulan.

“Penjualan tiket tahun ini sejak Januari hingga Agustus ada kenaikan 350 persen dibandingkan tahun lalu,” ungkapnya.

Baca Juga: Jadikan Destinasi Wisata, Kementerian PUPR Bakal Tata Bantaran Sungai Krueng di Aceh

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: