Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertamina Beberkan Langkah Pengembangan Bahan Bakar Rendah Karbon

Pertamina Beberkan Langkah Pengembangan Bahan Bakar Rendah Karbon PT Kilang Pertamina Internasional. | Kredit Foto: PT Kilang Pertamina Internasional
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menghadapi trilemma energy, PT Pertamina (Persero) mengambil langkah-langkah prioritas dalam pengembangan bahan bakar rendah karbon dan energi baru terbarukan sesuai dengan situasi yang dihadapi Indonesia sebagai negara berkembang. 

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, faktor utama dalam pengembangan bahan bakar rendah karbon dan energi baru terbarukan adalah teknologi, ekonomi, dan regulasi.

Baca Juga: Pertamina Soroti Bisnis Carbon Capture dan Gas Alam Cair, Siap Ekspansi?

Menurutnya ada beberapa faktor yang mengakibatkan tingginya harga bahan bakar rendah karbon, pertama adalah teknologi dimana dengan pengembangan teknologi dapat menurunkan belanja modal (CAPEX) dan belanja operasional (OPEX). 

“Teknologi akan lebih efisien dalam penggunaan air, energi, dan konsumsi bahan baku sangat penting. Selain itu, juga penting adalah teknologi yang dapat mengolah bahan baku menjadi generasi kedua, mengatasi limbah dari bahan baku,” ujar Nicke dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (9/9/2023). 

Faktor selanjutnya adalah terkait pengembangan ekosistem, dimana dalam pengembangan produk baru diperlukan pendekatan holistik dimulai dari rantai pasokan yang lebih panjang hingga ekosistem secara keseluruhan. 

Kemudian adalah mengenai kemampuan ekonomi, Pertamina memerlukan kemampuan ekonomi untuk memulai pengembangan produk. Oleh karena itu, regulasi diperlukan untuk menciptakan permintaan (demand). 

“Contoh di Indonesia, penggunaan B35 atau biodiesel menjadi suatu keharusan sesuai regulasi, sehingga permintaannya meningkat secara bertahap. Ketika permintaan ada, investasi akan mengalir. Hal ini penting untuk biofuel, SAF, hidrogen, amonia, dan sumber energi lainnya,” ujarnya. 

Faktor lainya adalah kesiapan masyarakat, baik sebagai produsen maupun konsumen, dengan meningkatkan kesadaran dan pendidikan. Keempat faktor tersebut harus tingkatkan bersama-sama. 

“Saya percaya bahwa transisi ke bahan bakar rendah karbon memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan pemerintah, swasta, publik, pemodal, dan investor,” ungkapnya. 

Nicke menambahkan, Pertamina mendukung penuh pencapaian target pemerintah untuk mencapai emisi netral pada tahun 2060. Namun, disadari sepenuhnya bahwa mandat utamanya adalah menjaga keamanan energi. 

Baca Juga: Pertamina Ajak Pengendara Cek Kesehatan Kendaraan Lewat Uji Emisi

“Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus menyediakan semua kebutuhan bahan bakar yang diperlukan sebagai katalis dalam pertumbuhan ekonomi. Kami bertekad agar pertumbuhan ekonomi tetap berlanjut sepanjang perjalanan menuju emisi netral,” tutupnya

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: