Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terus Menanjak, Saham AMMN Diprediksi Bakal Terbang ke Rp1.850-1.860 di Kuartal III 2023

Terus Menanjak, Saham AMMN Diprediksi Bakal Terbang ke Rp1.850-1.860 di Kuartal III 2023 Kredit Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sepekan setelah dilepas ke pasar sekunder, saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) masih menunjukkan tren peningkatan. Setidaknya hingga penutupan perdagangan pada Jumat (14/7), saham emiten pertambangan ini ditutup di level Rp1.780 per saham atau naik 20 poin dari penutupan perdagangan sebelumnya. 

Sejak awal perdagangan pekan lalu, saham emiten pertambangan ini diperdagangkan di level Rp1.755 per saham. Dengan demikian, sejak Senin hingga Jumat pekan lalu, AMMN telah mengoleksi kenaikan 25 poin. Bahkan pada hari pertama diperdagangkan, emiten ini sempat menyentuh titik tertingginya di level Rp 1.820 per saham. 

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, memperkirakan kinerja saham AMMN akan terus mengalami peningkatan. Bahkan, dia memprediksi saham AMMN akan terbang ke posisi Rp1.850-1.860 per saham di kuartal III-2023 (batas rentang waktu antara Agustus hingga September 2023).

Baca Juga: Tinggi Peminat, IPO Amman Mineral Internasional (AMMN) Oversubscribed Hingga 13,6 Kali!

Ivan menambahkan, angka saham itu diyakini akan tercapai, seiring kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat terbatas saat memasuki semester II 2023. Tentunya juga didukung oleh kinerja bisnis yang konsisten dari emiten.

"Bila konsisten mengalami pertumbuhan, maka minat investor meningkat dan harga sahamnya bakal lebih mudah terkerek, bahkan harga sahamnya bisa mencapai Rp2.000 per saham," ujar Ivan dalam keterangannya, Senin (17/7/2023).

Ivan menegaskan, emiten di sektor komoditas seperti AMMN, ANTM dan MDKA akan memberikan dampak pengaruh bagi pasar modal Indonesia. "Hal itu dipengaruhi oleh harga komoditas yang diproduksi oleh emiten, tentunya dalam hal ini AMMN yang memproduksi tembaga dan emas. Jadi hal itu akan bagus ke saham mereka juga," tegas dia.

Sementara itu, analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambadha menambahkan, saham AMMN memiliki prospek positif seiring rencana emiten untuk pembiayaan proyek-proyek strategisnya. Hal ini akan menjaga tingkat profitabilitas emiten ke depannya. 

"Dari sisi valuasi saham AMMN cukup bagus. Apalagi Price Earnings Ratio (PER) ada di kisaran 7 kali. Dibanding rata-rata industri sekitar 8,6 kali menurut saya valuasinya termasuk kompetitif," jelas Reza.

Baca Juga: Resmi Masuk Bursa, Bos Amman Mineral Internasional Bilang Begini

Emiten ini berhasil menjaring dana sebesar Rp10,73 triliun dari pelepasan sebanyak 6,32 miliar saham biasa atau setara dengan 8,8 persen saham ke publik, dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan harga penawaran sebesar Rp1.695 setiap saham. Hal ini menjadikan AMMN memiliki nilai IPO terbesar di Indonesia pada 2023 hingga saat ini.

Di sisi investasi hulu pertambangan, AMMN juga akan mempersiapkan proyek eksplorasi Elang untuk memulai operasional penambangan di tahun 2031 hingga 2046. Selain itu tambang Batu Hijau yang saat ini dioperasikan oleh anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, masih menyimpan cadangan mineral yang sangat besar dan ekonomis, yang memperpanjang kegiatan operasional hingga 2030 melalui Fase 8. AMMN memiliki cadangan setara tembaga dari tambang Batu Hijau dan proyek eksplorasi Elang merupakan yang terbesar kelima di dunia (Data Wood Mackenzie).

Sebagai informasi, PT Amman Mineral Internasional Tbk telah mencatatkan (listing) perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Juli 2023.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: