Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Siap Optimalkan Peluang Level Global, Bos Panorama Group: Ada Kalanya Kita Berkolaborasi

Siap Optimalkan Peluang Level Global, Bos Panorama Group: Ada Kalanya Kita Berkolaborasi Kredit Foto: Panorama Group
Warta Ekonomi, Jakarta -

Saat ini, memang era di mana jika ingin bertumbuh, jangan bertumbuh sendirian. Artinya, harus siap untuk membuka diri untuk bekerja sama dengan pihak lain, walaupun harus merelakan beberapa kepemilikan pribadi.

Sebelumnya, pada 2017, JTB (Japan Travel Bureau), salah satu biro perjalanan terbesar di Jepang telah mengakuisisi 40% saham anak perusahaan Panorama Group, Tour and Travel. Langkah ini diambil ketika Panorama ingin memperluas jejaknya ke tingkat regional dan global. Di sisi lain, JTB juga berkeinginan untuk memasuki pasar pariwisata yang besar di Asia, dan Indonesia menjadi salah satu sektor utama dalam rencana ekspansinya.

Baca Juga: Transformasi Panorama Group: Lahir di Garasi hingga Jadi Agen Travel Terbesar di Indonesia

Ketika JTB dan Panorama bertemu, mereka menyadari potensi sinergi yang besar antara keduanya. Dalam semangat kolaborasi dan visi bersama untuk menghadirkan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi pelanggan mereka, sehingga kedua perusahaan mantap untuk bergabung. Usai sebagian diakuisisi oleh JTB, Panorama berhasil meraup dana sekitar Rp370 miliar.

Budi Tirtawisata, CEO Panorama Group, memberikan penjelasan tentang keputusan kolaborasi ini. Menurutnya, akuisisi ini dilakukan dengan pertimbangan matang karena JTB adalah perusahaan yang memiliki kredibilitas tinggi dan visi misi yang sejalan dengan apa yang Panorama Group ingin capai.

“JTB ini sudah beroperasi selama 100 tahun lebih, jaringan dan loyalitasnya kuat, kerjasamanya juga terstruktur. Banyak juga agen lain yang tertarik berkolaborasi dengan kita, tapi akhirnya memang pilihannya jatuh ke JTB,” jelas Budi, dikutip dari kanal Youtube Dr Indrawan Nugroho pada Rabu (13/09/2023).

Budi menekankan bahwa manfaat kolaborasi antar perusahaan mampu membuka peluang bisnis yang lebih luas, meningkatkan eksposur produk, dan mempercepat pertumbuhan.

“Ada kalanya kita lebih baik bertumbuh secara organik untuk beberapa hal yang memerlukan fokus, intensitas, dan langkah bisnis. Tapi, ada kalanya kita lebih baik berkolaborasi juga," ujarnya.

Dengan akuisisi, Panorama Group akan lebih kuat dalam memasarkan dan mengembangkan layanan pariwisata mereka, sementara JTB akan mendapatkan akses yang lebih luas ke pasar pariwisata Indonesia yang berkembang pesat. 

Ini merupakan langkah yang diharapkan akan memperkuat kedudukan Panorama Group sebagai pemimpin di industri perjalanan wisata Indonesia, serta membantu JTB untuk meraih keberhasilan yang lebih besar di pasar Asia yang berkembang.

Baca Juga: Bank DBS Indonesia - Traveloka Gelar Program digibank by DBS ‘Live & Learn’, Traveling Sekeluarga Anti-Boncos’

“Kolaborasi kan macam-macam, ada nilai tambahnya sendiri juga. Dari langkah ini kita lebih cepat menuju visi misi kita, dan supaya memperoleh bisnis yang lebih besar tetapi dengan kita melepaskan sebagian perusahaan kepada orang lain,” tutur Budi. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nevriza Wahyu Utami
Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: