Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hadiri Rangkaian ASEAN-BAC, Bos AdaKami Soroti Perkembangan Marketplace Lending

Hadiri Rangkaian ASEAN-BAC, Bos AdaKami Soroti Perkembangan Marketplace Lending Kredit Foto: AdaKami
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan teknologi finansial (fintech) penyedia peer-to-peer lending (P2P), PT Pembiayaan Digital Indonesia atau AdaKami memantapkan perannya sebagai wakil industri fintech skala nasional di rangkaian acara Kemenko Perekonomian dan ASEAN-BAC di Jakarta.

Perusahaan ini terpilih karena kapasitas dan kapabilitasnya sebagai pelaku P2P lending. Selama rangkaian acara tersebut, terdapat tiga poin strategi ekonomi yang perlu dipertimbangkan, mulai dari pemulihan pembangunan, percepatan transformasi ekonomi digital, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Dilansir dari keterangannya pada Kamis (14/9/2023), terdapat dua acara yang diikuti AdaKami, yakni Symposium on ‘Digital Economy and Sustainability’ and Launch of The Digital Innovation and Sustainable Economy Centre (DISC) dari Kemenko Perekonomian dan ASEAN FINTECH Roundtable Luncheon 2023 yang menjadi salah satu rangkaian acara ASEAN-BAC di Jakarta.

Baca Juga: Wah, Sektor Kripto Tetap Menarik di Tengah Penurunanan Sektor Fintech Lainnya

President of International Business Finvolution Group (AdaKami) Ming Gu sempat hadir di kedua rangkaian acara tersebut. Ia menyampaikan potensi ekonomi digital Indonesia yang besar dan dapat berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi secara regional di kawasan Asia Pasifik. Gu mengambil data dari Kompas bahwa pangsa pasar ekonomi digital di Indonesia terus tumbuh pesat hingga 40% di Asia Tenggara.

Gu juga menyampaikan, AdaKami berkontribusi secara strategis untuk membangun literasi ekonomi digital dan mempersiapkan langkah mitigasi risiko bagi masyarakat Indonesia.

“Kami optimis dengan upaya berkelanjutan yang terus dilakukan, bersama-sama kita mampu mendukung Indonesia mencapai misinya sebagai pemimpin utama ekonomi digital di wilayah ASEAN,” ujar Gu yang hadir dalam acara Symposium on ‘Digital Economy and Sustainability’ and Launch of The Digital Innovation and Sustainable Economy Centre (DISC).

Sementara itu, dalam sesi pidato pembicara utama di acara simposium tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyampaikan adanya DISC menjadi penanda perjalanan penting ASEAN menuju transformasi ekonomi yang tumbuh secara berkelanjutan.

“Transformasi ini kami harapkan dapat mendukung berbagai aspek termasuk menjadikan ekonomi yang semakin inklusif melalui teknologi dan inovasi,” ujar Airlangga.

Dalam acara yang menyertakan forum diskusi tersebut terdapat tiga poin mengenai dorongan ekonomi strategi di bawah Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023, yakni sebagai berikut.

Pertama, membangun kembali pertumbuhan daerah, konektivitas, dan daya saing baru (pemulihan pembangunan kembali).

Kedua, mempercepat transformasi ekonomi digital yang inklusif dan partisipasi (ekonomi digital).

Ketiga, mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan untuk masa depan yang tangguh. 

Tidak hanya itu, Gu juga hadir di acara ASEAN-BAC FINTECH Roundtable Luncheon 2023 yang menggandeng Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) dan membahas lanskap perkembangan marketplace lending. Pembahasan tersebut berfokus tentang menyikapi berbagai studi kasus serta bagaimana kunci sukses untuk mempercepat transformasi digital dan strategi menjawab tren pasar serta berbagai tantangannya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: