Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Sela Pertemuan PBB, Retno Marsudi Tekankan Reformasi Kerja Sama Multilateralisme

Di Sela Pertemuan PBB, Retno Marsudi Tekankan Reformasi Kerja Sama Multilateralisme Kredit Foto: Kemenlu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan empat pelajaran penting dari penyelenggaraan KTT ASEAN dan KTT G20 kepada peserta pertemuan Ministerial Meeting of the Global Governance Group (3GMM) di New York, Amerika Serikat.

Dalam acara yang digelar di sela Sidang Umum PBB itu, Retno menyampaikan, pelajaran pertama yakni reformasi kerja sama multilateralisme harus jadi agenda utama.

“Bagi negara berkembang, multilateralisme harus bisa membawa hasil nyata; multilaterasme harus inklusif dan harus setara. Jika multilateralisme tidak berjalan, akan sulit mencapai SDGs," jelas Retno, Kamis (21/9/2023).

Baca Juga: Di Markas PBB, Retno Marsudi Lantang Soal Hak Negara Berkembang Lakukan Hilirisasi Industri

Pelajaran kedua, lanjut dia, terkait pentingnya memperkuat solidaritas bersama. Tanpa solidaritas, SGDs tidak akan tercapai pada tahun 2030. 

"Oleh karena itu, penting bagi semua negara untuk mendorong isu solidaritas di berbagai platform internasional dan multilateral," ujarnya.

Kemudian, pelajaran ketiga, salah satu pesan penting dari KTT ke-43 ASEAN dan KTT G20 adalah bahwa negara-negara Global South terbukti dapat menavigasi situasi sulit dan menjembatani perbedaan. 

Ini antara lain dibuktikan oleh Indonesia pada saat presidensi G20 tahun lalu dan keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini, dapat menjembatani berbagai perbedaan dan kepentingan negara-negara. 

Meski banyak perbedaan, namun Retno menyimpulkan dari penyelenggaraan dua KTT tersebut, masih ada semangat untuk bekerja sama. “Dan semangat ini harus terus dikapitalisasi," imbuhnya.

Terakhir, pelajaran keempat yakni terkait pentingnya mengarusutamakan SDGs di semua platform. “Kebijakan dagang yang diskriminatif harus dihindari. Hak membangun bagi semua negara harus dihormati," kata Retno.

Dengan pencapaian SDGs yang masih jauh dari target, sebagaimana dilaporkan di KTT SDGs beberapa hari lalu, Retno menilai negara harus terus memperkuat kerja sama dan kolaborasi untuk bisa mencapai SDGs. 

Baca Juga: Cetak Sejarah, Menlu Retno Bongkar Keputusan Pemimpin di KTT ASEAN ke-43

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: