AFPI Helat UMKM Digital Summit 2023, Buka Akses Pembiayaan 1.000 UMKM melalui Fintech
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menghelat acara AFPI UMKM Digital Summit 2023 dengan melibatkan 1.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar dapat langsung mengakses pembiayaan melalui platform digital fintech lending untuk meningkatkan skala usahanya.
Acara AFPI UMKM Digital Summit 2023 digelar di Jakarta pada Kamis (21/9/2023) di Smesco Convention Hall, dan merupakan hasil kerja sama antara AFPI dengan Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM), yang mempertemukan pelaku usaha kecil dengan penyedia platform fintech untuk berinteraksi, berkolaborasi, dan berbagi pengetahuan demi mendorong pertumbuhan sektor UMKM di era digital.
Baca Juga: UMKM Perempuan Semakin Diberdayakan PLN UIP JBT di PLTA Cisokan
Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM), Teten Masduki menyampaikan apresiasi kepada AFPI atas terselenggaranya acara tersebut yang dapat menghubungkan, memajukan dan mendukung perkembangan UMKM di Indonesia melalui pemanfaatan teknologi digital, khususnya layanan pendanaan dari fintech P2P lending.
Secara umum, pemerintah menargetkan porsi kredit perbankan bagi UMKM mencapai 30% pada 2024. Namun menurut Teten, itu akan sulit tercapai karena posisi porsi kreditnya saat ini baru sekitar 21%-22%. Untuk itu, perlu pendekatan teknologi seperti fintech untuk menyalurkan pembiayaan kepada UMKM.
“Di 145 negara sudah menerapkan credit scoring, tidak lagi menggunakan pendekatan kolateral, agunan dalam bentuk aset dan lainnya. Konsep agunan juga berkembang sudah lagi tidak menggunakan aset. Kita terus dorong para pelaku UMKM harus go digital. Paling tidak pencatatan keuangannya secara digital, sudah banyak aplikasinya. Sehingga nanti kalau dengan pendekatan credit scoring, kesehatan usaha pelaku UMKM, track record digitalnya bisa dideteksi,” ujar Teten dalam pidatonya di acara UMKM Digital Summit 2023 di Smesco Convention Hall, Jakarta pada Kamis (21/9/2023).
Di samping itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi mengungkapkan terdapat tiga isu dalam ekosistem digital yaitu infrastruktur digital, upskilling digital, dan penggunaan platform digital untuk menyusun strategi, akses pasar dan pemanfaatan alat pembiayaan digital.
Baca Juga: Tarik Minat Generasi Muda Berkoperasi, LPDB-KUMKM Luncurkan Serial Film Senandika
“Proses digitalisasi harus diupayakan dengan kompetensi literasi digital yang mumpuni dalam pemanfaatan platform-platform yang ada. UMKM perlu memiliki keterampilan menggunakan sistem dan perangkat digital dan dalam penggunaan data, kemampuan membaca dan mengolah data sederhana untuk menganalisa pasar, dan yang terakhir, UMKM perlu memahami penggunaan produk teknologi finansial,” ujar Budi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement