Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Pertumbuhan Kendaraan Listrik, DBS Indonesia Kucurkan Kredit Rp244 Miliar buat Indomobil

Dukung Pertumbuhan Kendaraan Listrik, DBS Indonesia Kucurkan Kredit Rp244 Miliar buat Indomobil Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) menandatangani pembiayaan sebesar USD 16 juta atau setara dengan Rp244 miliar untuk PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk (Indomobil). Penandatanganan ini dilakukan oleh Executive Director Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Ello Hanson, Vice President Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Thalianita, President Director PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk Jusak Kertowidjojo, dan Director PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk Evensius Go.

Pendanaan ini ditujukan untuk mendukung pembelian unit dan suku cadang kendaraan listrik (Battery Electric Vehicle/BEV) dalam rangka mendukung agenda keberlanjutan yang dirancang pemerintah. Baca Juga: Dukung Ketahanan Pangan, DBS Indonesia Kucurkan Kredit Rp69 Miliar untuk Prasad Seeds Indonesia

Executive Director Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Ello Hanson mengatakan, sebagai advokat transisi energi, DBs Indonesia menyadari bahwa menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan mencakup banyak aspek, salah satunya adalah dengan bertransisi dari kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan.

"Oleh karena itu, kami memberikan fasilitas pendanaan sebesar USD 16 juta kepada Indomobil yang diharapkan dapat mendukung percepatan pengadaan kendaraan listrik yang lebih rendah karbon untuk mendukung realisasi ekonomi hijau. Kedepannya, kami, Bank DBS, berkomitmen untuk membantu semakin banyak perusahaan dalam beralih ke praktik yang lebih hijau guna mencapai target emisi nol bersih pada 2050 atau lebih cepat, seperti yang sudah kami canangkan sebelumnya," ujarnya melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Indomobil adalah sebuah grup bisnis otomotif terintegrasi yang didirikan pada tahun 1976. Saat ini, Indomobil memiliki sejumlah lini bisnis yang terdiversifikasi dari kendaraan bermotor roda dua, kendaraan bermotor roda empat, bus, truk, alat berat, logistik, sewa kendaraan, bahan bakar dan pelumas, serta multifinance.

Untuk mendukung misi keberlanjutannya, Indomobil pun sudah mulai menawarkan portfolio mobil listrik (Electric Vehicle/EV) yang ekstensif dari merek-merek ternama seperti KIA, Nissan, Citroen dan Maxus. Lebih dari itu, Indomobil juga menawarkan motor listrik (Electic Scooter) dengan merk Yadea. Selain itu, pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, Indomobil dan Inchcape membawa produk perusahaan otomotif asal Tiongkok, Great Wall Motor, untuk mendistribusikan tiga merek mobil listrik sekaligus yaitu Haval, Tank, dan Ora.

“Sejalan dengan visi kami untuk menjadi perusahaan otomotif paling andal dan tepercaya di dalam negeri, kami memahami bahwa bisnis yang berkelanjutan dan memerhatikan aspek kelestarian lingkungan merupakan sebuah tujuan yang wajib dimiliki seluruh perusahaan dari setiap industri, yang dalam merealisasikannya memerlukan upaya dari banyak pihak. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi fasilitas pendanaan yang diberikan Bank DBS Indonesia dan kami berharap kemitraan ini menjadi pendorong bagi bisnis Indomobil yang lebih berkelanjutan kedepannya,” kata President Director PT Indomobil Sukses Internasional, Tbk Jusak Kertowidjojo. Baca Juga: Pemerintah Patok TKDN Kendaraan Listrik Capai 80 Persen

Di Indonesia, per bulan Juli 2023, Bank DBS Indonesia telah memberikan pembiayaan berkelanjutan sebesar Rp4 triliun atau naik 253 persen sejak tahun sebelumnya. Dalam lingkup regional, komitmen DBS Group akan pembiayaan berkelanjutan–yang terdiri dari pinjaman hijau, pinjaman energi terbarukan, pinjaman keberlanjutan, dan pinjaman transisi–telah mencapai SGD61 miliar hingga akhir tahun 2022, melebihi target SGD50 miliar dua tahun sebelumnya.

Selain itu, guna mencapai target emisi nol bersih pada 2050, DBS Group mengambil langkah yang lebih proaktif salah satunya dengan meluncurkan panduan dekarbonisasi bertajuk “Our Path to Net Zero–Supporting Asia’s Transition to a Low-carbon Economy”. Dalam panduan tersebut, terdapat sembilan sektor yang menjadi fokus utama, mulai dari sektor aviasi, otomotif, properti, kimia, pangan dan pertanian, minyak dan gas, energi, baja, dan pelayaran. Melalui kesembilan sektor tersebut, DBS Group berkomitmen untuk menjadi advisor nasabah korporat dalam melalui proses transisi ke energi terbarukan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: