Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ingat! Bisnis Keluarga juga Harus Mulai Terapkan Bisnis Berkelanjutan

Ingat! Bisnis Keluarga juga Harus Mulai Terapkan Bisnis Berkelanjutan Kredit Foto: Presuniv
Warta Ekonomi, Jakarta -

Family Business (fambiz) harus mulai menerapkan praktek-praktek bisnis yang berkelanjutan dan menavigasi kemajuan teknologi, termasuk mengadopsi konsep ekonomi sirkular. Ini penting untuk membangun fambiz yang memiliki ketahanan dalam menghadapi tantangan global dan kondisi lingkungan yang begitu cepat berubah, contohnya, perubahan iklim atau pandemi Covid-19 yang ternyata mampu dengan cepat mengubah lanskap bisnis. Dengan mengadopsi teknologi, fambiz bukan hanya akan mampu bertahan dalam menghadapi perubahan, tetapi juga bisa meningkatkan daya saingnya.

ICFBE atau International Conference on Family Business and Entrepreneurship adalah ajang tahunan yang diselenggarakan Fakultas Bisnis, Presuniv. 

Diselenggarakan pertama kali pada tahun 2017, ICFBE kali ini sudah memasuki tahun ke-7. Untuk kali ini, ICBFE akan “go international”. ICFBE 2023 akan diselenggarakan di Kuching, Sarawak, Malaysia. 

“Pemilihan Kuching merupakan keputusan penting dan sekaligus menjadi lompatan penting bagi ICFBE. Apalagi pada ajang kali ini Presuniv akan mempromosikan pentingnya bisnis keluarga untuk menerapkan prinsip-prinsip bisnis yang ramah lingkungan, berkelanjutan, dan mengadopsi teknologi," ujar Wakil Rektor Presuniv Bidang Sumber Daya, Maria Jacinta Arquisola. 

Baca Juga: Jumlah Mahasiswa Baru President University Meningkat 30%, Rektor Minta Keluarkan Potensi Terbaik

Ada 10 topik utama yang akan dibahas dalam konferensi internasional kali ini, yakni agribisnis; sirkular ekonomi; perubahan iklim; green hospitality and tourism; food waste, safety and security, and marketing; gender, health and nutrition; sustainable family business practices; teknologi dan inovasi; ketahanan masyarakat pasca Covid-19; dan isu-isu manajemen.

“Sepuluh topik tersebut memiliki relevensi yang mendalam pada lanskap bisnis keluarga yang sangat dinamis pada saat ini. Contohnya topik tentang limbah makanan, keselamatan dan keamanan, dan marketing. Isu ini sangat penting bagi bisnis keluarga untuk merancang strategi yang dapat meminimalkan pemborosan makanan, memastikan keamanan pangan, dan merumuskan taktik pemasaran yang efektif. Apalagi banyak perusahaan keluarga yang menggeluti bisnis makanan,” kata Dekan Fakultas Bisnis Iman Permana. 

Baca Juga: Kembangkan Academic Health System, President University Luncurkan Fakultas Kedokteran

Upaya semacam ini, lanjut Iman, penting bukan hanya untuk mendorong bisnis yang berkelanjutan, tetapi juga untuk menjaga kesehatan masyarakat.

Mengenai topik praktek bisnis yang berkelanjutan dalam ICBFE kali ini, dosen Program Studi Manajemen yang juga Co-Chairperson ICFBE 2023, Jhanghiz Syahrivar mengungkapkan, bisnis keluarga memiliki posisi unik untuk memperjuangkan hal tersebut. 

“Pada topik ini, kami akan mengeksplorasi berbagai pendekatan yang bertanggung jawab dari bisnis keluarga terhadap lingkungan dan sosial,” kata dia.

Isu-isu semacam itu, ungkap Jhanghiz, sekarang menjadi sangat mengemuka ketimbang isu-isu lama, seperti persoalan tata kelola dan perencanaan suksesi di perusahaan keluarga. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: