Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gus Halim Ajak Lulusan Perguruan Tinggi Jadi Kepala Desa

Gus Halim Ajak Lulusan Perguruan Tinggi Jadi Kepala Desa Kredit Foto: Kemendes PDTT
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengajak lulusan Perguruan Tinggi melanjutkan pengabdiannya menjadi kepala desa. Dengan menjadi kepala desa, mereka diharapkan dapat mengidentifikasi keseluruhan permasalahan warga desa dan mengeksekusi kebijakan pembangunan.

Menurutnya, selain itu bisa memanfaatkan pengetahuan selama kuliah untuk menyelesaikan permasalahan di desa dan menjadi solusi kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Sangat tepat ketika lulusan UNIPDU ini mulai mempersiapkan diri untuk menjadi agen perubahan total di dalam pembangunan desa. Bukan sebagai penonton, tetapi sebagai pelaku. Kuncinya apa, rebutlah posisi kepala desa," kata dia dalam keterangannya, Senin (25/9/2023).

Baca Juga: Audiensi dengan Lemhannas, Gus Halim Pamerkan Keberhasilan Program Transmigrasi

Gus Halim melanjutkan, kepala desa perlu memiliki kompetensi yang memadai, dan semua itu berada komplet dalam lulusan pesantren. Oleh karena itu, Gus Halim meminta agar jebolan pesantren memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam bidang pemerintahan.

Termasuk saat melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), baik terkait pengelolaan sumber daya, komunikasi publik yang baik, serta memahami regulasi dan tata kelola dana desa.

"Ini strategis banget, daripada dipegang orang yang tidak punya basis pesantren, ini penting," ujarnya.

Dirinya menjelaskan, Dana Desa akan semakin meningkat, seiring dengan kemajuan pembangunan desa. Sehingga, kepala desa juga dituntut pengetahuannya agar berkembang secara progresif.

Gus Halim juga menyatakan, Dana Desa dapat digunakan untuk membantu mengatasi desa yang berstatus tertinggal dan sangat tertinggal.

Terutama pembangunan infrastruktur fisik dan nonfisik di desa-desa, di antaranya dimanfaatkan untuk memfasilitasi kebutuhan akses warga menuju lahan pertaniannya maupun jalan menuju desa wisata.

Menurut Gus Halim, ketika desa itu masih tertinggal dan sangat tertinggal, maka yang dipikirkan hanya satu, yakni infrastruktur.

"Bagaimana irigasi bagus, bagaimana jalan poros desa bagus, bagaimana akses RT/RW bagus, itu saja yang dipikirkan karena statusnya tertinggal dan sangat tertinggal," tegas Gus Halim.

Maka diharapkan, para sarjana mempersiapkan keterampilan dalam mengembangkan industri kecil dan menengah yang berbasis pada potensi alam di desa-desa setempat. Dengan demikian mampu membuka lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian warga, serta mempercepat kemandirian desa.

"Kenapa kepala desa menjadi target utama kita hari ini karena dana yang bergulir ke desa bukan semakin turun, tetapi semakin banyak," tegas Profesor Kehormatan Unesa Surabaya ini.

"Banyak orang salah paham, lalu mengatakan, kalau desa sudah mandiri berarti Dana Desa akan dihilangkan, itu salah besar. Justru semakin mandiri desa, maka dana yang dikucurkan harusnya semakin banyak," tukasnya.

Baca Juga: Gus Halim: Semua Konsep Kebijakan Kemendes Harus Berbasis Desa

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: