Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Audiensi dengan Lemhannas, Gus Halim Pamerkan Keberhasilan Program Transmigrasi

Audiensi dengan Lemhannas, Gus Halim Pamerkan Keberhasilan Program Transmigrasi Kredit Foto: Kemendes PDTT
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes-PDTT) Abdul Halim Iskandar atau Gus Halim memamerkan prestasi dan keberhasilan program transmigrasi yang telah berjalan sejak November 1905.

Hal tersebut dipaparkan saat bertemu dengan pejabat Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) di Kantor Kemendes PDTT Kalibata, Rabu (13/9/2023) kemarin.

Gus Halim mengungkapkan bahwa program transmigrasi telah memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan daerah. Melalui program ini, ratusan kabupaten bahkan provinsi seperti Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat telah terbentuk.

Baca Juga: Gus Halim: Infrastruktur Jalan Jadi Daya Ungkit Ekonomi Desa

"Transmigrasi ini besar banget kontribusinya. Kaltara dan Sulbar itu beberapa provinsi yang dihasilkan dari transmigrasi. Kalau kabupaten ada seratus lebih. Jadi menghasilkan provinsi, kabupaten, dan kecamatan banyak sekali," ujarnya dalam keterangannya, Jumat (15/9/2023).

Program transmigrasi menjadi salah satu fokus utama Kemendes-PDTT dan terus diawasi dengan ketat. Gus Halim berharap program transmigrasi dapat terus beradaptasi dengan kondisi saat ini agar pembangunan di lokasi transmigrasi tidak terjebak pada cara-cara komunal.

Meskipun demikian, Gus Halim menekankan pentingnya tetap mempertahankan budaya setempat dalam program transmigrasi. Hal ini tercermin dalam penyesuaian bentuk bangunan rumah transmigran dengan adat setempat. Menurutnya, simbol-simbol dalam pembangunan ini harus menyatu dengan budaya setempat.

"Harapan saya membangun daerah transmigran jangan lagi dengan rumah kotak, tapi sesuaikan dengan budaya lokal. Jadi sejak simbol sudah menyatu dengan budaya setempat adat di situ," paparnya.

Namun, Gus Halim menggarisbawahi penggunaan dan pemanfaatan lahan transmigrasi harus lebih modern dan menggunakan teknologi pertanian yang lebih canggih.

"Kalau pemanfaatan lahan, simbolnya tidak lagi sabit dan cangkul, tapi traktor," ujarnya.

Gus Halim melanjutkan, perlu diingat bahwa program transmigrasi tidak dapat dilaksanakan di seluruh daerah. Ini dikarenakan adanya regulasi yang mengatur bahwa wilayah pengembangan transmigrasi harus didasarkan pada potensi wilayah yang memungkinkan pengembangan tersebut untuk mencapai pertumbuhan wilayah.

Selama audiensi dengan pejabat Lemhannas, beberapa topik lain yang dibahas mencakup pembangunan di Papua, pemanfaatan dana desa, dan kontribusi Kemendes-PDTT dalam menyediakan data mikro untuk pembangunan desa.

Baca Juga: Kemenko PMK Pastikan Penanganan Kemiskinan Ekstrem di Desa Selorejo Malang Berjalan Baik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: