“Kubu Ganjar masih menimbang-nimbang nama cawapres yang berpotensi bisa mengerek elektabilitas untuk menghadapi Prabowo yang posisinya masih lebih unggul,” tandas Andreas. Nama-nama yang beredar di antaranya Sandiaga Uno, Mahfud MD, hingga Andika Perkasa.
Sementara itu di kubu Prabowo muncul nama-nama seperti Erick Thohir, Airlangga Hartarto, dan Gibran Rakabuming Raka. “Jika MK memutuskan syarat usia pencalonan diturunkan menjadi 35 tahun, Gibran berpeluang kuat menjadi cawapres Prabowo,” tegas Andreas.
Baca Juga: GM BKAG Dukung Prabowo di Pilpres 2024: Prabowo, You'll Never Walk Alone
Menguatnya nama Gibran dalam bursa cawapres Prabowo menjadi isyarat dukungan Presiden Jokowi terhadap sang Menteri Pertahanan. Belakangan Kaesang Pangarep juga bergabung sebagai kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menjadi pendukung kuat Jokowi.
Besarnya peluang Prabowo menang dalam Pilpres ditunjukkan dengan kemampuannya menyerap dukungan tidak hanya banyak capres, tetapi juga pendukung Anies. Prabowo mendapatkan tambahan elektabilitas hingga 13,0 persen dalam simulasi dua nama capres.
“Sebagian besar pendukung Anies bakal bermigrasi memilih Prabowo jika hanya ada dua calon, alih-alih mendukung Ganjar,” jelas Andreas. Terbukti dari minimnya tambahan elektabilitas Ganjar dalam simulasi dua nama, hanya 1,3 persen saja.
Dengan peta dukungan seperti itu, Prabowo memiliki posisi tawar lebih tinggi jika hendak dipasangkan dengan Ganjar. “Prabowo berpeluang mengisi posisi capres, sedangkan Ganjar menjadi cawapres pendampingnya,” Andreas melanjutkan.
Namun tentu saja kalkulasi politik di antara kubu pengusung Prabowo dan Ganjar akan sangat menentukan apakah negosiasi semacam itu dimungkinkan. “Baik PDIP maupun Gerindra dan koalisinya merasa masing-masing lebih layak merebut tiket capres,” terang Andreas.
Jika negosiasi mengalami jalan buntu sehingga tiga capres bakal tetap berlaga, dikhawatirkan PDIP yang mengusung Ganjar bisa mengalami kekalahan telak pada putaran kedua. “Tekad PDIP untuk mencetak hattrick pada pemilu kali ini bisa kandas,” pungkas Andreas.
Baca Juga: Pengamat Nilai Erick Thohir Sangat Cocok Jadi Duetnya Prabowo Subianto
Survei NEW INDONESIA Research & Consulting dilakukan pada 11-17 September 2023 terhadap 1200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement