Menteri BUMN Erick Thohir berpotensi menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan berpasangan dengan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto. Salah satu penyebabnya yakni adanya kekuatan politik yang berasal dari PAN.
“Meski Erick Thohir belum menjadi kader parpol, namun telah digadang-gadang sebagai cawapres yang akan diusung oleh PAN,” kata Pengamat Politik Universitas Indonesia (UI), Ade Reza Hariyadi saat dihubungi, Selasa (26/09).
Baca Juga: Pilihan Kuat Nahdliyin, Gus Yahya Sebut Erick Thohir Kader Asli NU
Selain faktor dorongan PAN, modal politik Erick Thohir seperti elektabilitas juga dinilai dapat mengantarkannya menjadi Cawapres. Menurutnya, tingginya elektabilitas Erick Thohir mampu menjadi daya tawar yang tinggi agar Prabowo segera meminangnya.
“Dengan potensi elektabilitas dan sumber daya politik yang dimilikinya, tentu Erick Thohir layak dipertimbangkan sebagai kandidat cawapres,” ucap Ade.
Dari Berbagai survei, elektabilitas Erick Thohir memang selalu menduduki posisi pertama. Misalnya pada temuan Lembaga Survei Indonesia (LSI) bulan Agustus memperlihatkan elektabilitas Erick Thohir berada di angka 15,9 persen.
Hasil serupa juga ditunjukkan Polling Institute periode Agustus yang menempatkan nama Erick Thohir di posisi pertama dengan torehan hasil 15,1 persen pada simulasi 19 nama. Nama menteri andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi ini tetap berada di posisi pertama dalam simulasi lima nama Polling Institute dengan 24,5 persen.
Oleh karena itu, dia mengaku tak heran jika banyak masyarakat yang mulai menyatakan dukungan kepada Erick Thohir. Sebab, masyarakat banyak menilai Erick Thohir layak maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca Juga: Kinerja Tak Diragukan Presiden Jokowi, Elektabilitas Erick Thohir Melambung Tinggi
“Tentu bisa saja muncul sebagai aspirasi politik masyarakat yang melihat potensi Erick Thohir yang bagus dan dianggap layak sebagai cawapres,” pungkas Ade.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement