Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Karbon Resmi Diluncurkan, Pertamina Patra Niaga Lakukan Pembelian Perdana Sertifikat Kredit Karbon di Indonesia

Bursa Karbon Resmi Diluncurkan, Pertamina Patra Niaga Lakukan Pembelian Perdana Sertifikat Kredit Karbon di Indonesia Kredit Foto: Ist
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai upaya dan kontribusi nyata untuk melawan krisis perubahan iklim, Presiden Jokowi secara resmi telah melakukan peluncuran perdana Bursa Karbon IDX atau bursa perdagangan karbon di Indonesia.

Menurut Presiden, ini adalah kontribusi nyata Indonesia untuk berjuang bersama dunia melawan krisis perubahan iklim, di mana hasil dari perdagangan ini akan diinvestasikan kembali pada upaya menjaga lingkungan khususnya melalui pengurangan emisi karbon.

"Indonesia bahkan menjadi satu-satunya negara yang sekitar 60 persen pemenuhan pengurangan emisi karbonnya berasal dari sektor alam. Jika dikalkulasi, potensi bursa karbon kita bisa mencapai potensinya Rp3 ribu triliun bahkan bisa lebih. Sebuah angka yang sangat besar," ujar Presiden.

Sejalan dengan langkah Presiden, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan Pertamina Group juga telah mengambil peran penting dalam bisnis dan perdagangan karbon.

"Pertamina Group berkomitmen mengembangkan ekosistem perdagangan karbon yang berstandar internasional sebagai upaya dan kontribusi nyata mendukung pemerintah dalam penanganan krisis iklim. Pertamina akan berperan sebagai perusahaan pemimpin dibidang transisi energi, berkomitmen mendukung Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program yang berdampak baik bagi lingkungan dan Sustainable Development Goals (SDG’s) lainnya,” tutur Nicke.

Pertamina Patra Niaga, sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) turut mengambil bagian dalam perdagangan karbon.

Dalam pembukaan bursa karbon ini, Pertamina Patra Niaga langsung melakukan pembelian perdana sertifikat penurunan emisi dari Pertamina Power Indonesia dengan total nilai mencapai lebih dari 922 juta Rupiah atau setara dengan kontribusi pengurangan emisi karbon mencapai 19.989 ton.

"Ini adalah langkah awal Pertamina Patra Niaga untuk berkontribusi mendukung cita-cita nasional menangani krisis iklim. Bersinergi dengan Pertamina Power Indonesia sebagai Subholding di Pertamina Group yang sudah mempunyai suplai yang telah tersertifikasi oleh kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” jelas Direktur Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.

Selain dari perdagangan karbon, Pertamina Patra Niaga juga memiliki program yang memiliki dampak mereduksi emisi, seperti penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di gedung perkantoran dan SPBU Green Energy Station (GES), efisiensi operasi lewat digitalisasi Digital Ground Operation (DGO) dan PADMA untuk produk Avtur, Diesel Dual Fuel (DDF) mobil tanki, dan Program Efisiensi Energi.

Sampai dengan Agustus 2023, program program ini berkontribusi terhadap pengurangan emisi sebesar 2.703 tonCO2eq atau sekitar 14 persen dari target awal Pertamina Patra Niaga.

"Kami terus berupaya meminimalkan emisi yang dapat berdampak terhadap krisis iklim. Kedepan, upaya mereduksi emisi secara langsung akan dikolaborasikan dengan perdagangan bursa karbon sehingga upaya Pertamina Patra Niaga dalam menjaga lingkungan dapat makin maksimal,” tukas Riva.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: