Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tokocrypto Ungkap Pasar Kripto Sempat Bullish pada September, Akankah Positif di Oktober?

Tokocrypto Ungkap Pasar Kripto Sempat Bullish pada September, Akankah Positif di Oktober? Kredit Foto: Unsplash/Executium
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pedagang aset kripto di Indonesia sejak tahun 2018, Tokocrypto mengamati bahwa pasar kripto sempat bullish pada September 2023, tapi akankah trennya positif pada Oktober mendatang? 

Dilansir dari keterangan Tokocrypto pada Jumat (29/92023), pada Agustus lalu, pasar kripto sempat mengalami tren bearish. Berdasarkan data dari Bitcoin Monthly returns, terdapat kemungkinan pergerakan Bitcoin (BTC) pada September 2023 akan ditutup di atas 1% dan jauh dari angka minus seperti Agustus lalu.

Harga BTC di pekan terakhir September sedang mengalami fase penurunan volatilitas yang bergerak di rentang harga US$26.000-US$ 26.500 (Rp402 juta-Rp410 juta). Meskipun begitu, trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan, masih ada kemungkinan positif terhadap BTC pada Oktober mendatang. Menurutnya, bulan tersebut secara konsisten muncul sebagai bulan dengan kinerja baik bagi BTC. 

Baca Juga: Luno Luncurkan Investasi Bundling Kripto di Indonesia yang Ikuti Indeks Aset Digital

“Selama tiga tahun terakhir, Oktober secara konsisten muncul sebagai bulan dengan kinerja terbaik bagi BTC, dengan musim positif ini sering kali meluas hingga kuartal pertama tahun berikutnya. Namun, perlu diketahui lanskap pasar kripto tahun ini menghadirkan serangkaian tantangan unik," jelas Fyqieh yang dilansir dari keterangannya pada Jumat (29/9/2023).

Fyqieh menambahkan, saat ini suku bunga The Fed telah melampaui 5% dan seluruh bank sentral di seluruh dunia akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi demi bertahan dari tekanan inflasi. Karena itu, adanya ketidakpastian ini, apakah membuat siklus musiman Bitcoin akan bertahan atau mengarah pada hal yang berbeda.

Fyqieh pun menyinggung soal keputusan regulator Amerika Serikat (AS) mengenai aplikasi BlackRock dan gergasi keuangan lainnya yang mengajukan peluncuran Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot di AS. Ditetapkan pada 17 Oktober, namun Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC) mungkin akan menundanya selama 45 hari lagi. 

“Keputusan SEC akan memiliki dampak signifikan pada arah pergerakan Bitcoin. Jika ETF Bitcoin spot disetujui, ini dapat membuka pintu bagi investor institusional yang lebih besar untuk masuk ke pasar kripto. Namun, jika keputusan ditunda atau ditolak, hal ini bisa menyebabkan ketidakpastian tambahan di pasar," terang Fyqieh.

Fyqieh menerangkan dari sisi analisis teknikal, Okotber menunjukkan bulan yang positif untuk Bitcoin, berdasarkan data historis. Kini, harga Bitcoin di atas US$26.000 atau Rp402 juta.

Dalam jangka pendek, Fyqieh mengatakan kini BTC berada di zona penurunan, dan kemungkinan akan gagal melewati resistensi US$27.500 (Rp425 juta).

“Setelah penurunan minggu lalu, BTC sedang berjuang untuk mempertahankan posisinya di atas level dukungan US$26.000. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh pasar yang tidak memiliki tren, kurangnya likuiditas, dan sikap apatis dari investor karena belum ada sentimen bullish kuat dalam jangka pendek," jelas Fyqieh.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: