Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dorong Ekonomi Berkelanjutan, Begini Strategi BI

Dorong Ekonomi Berkelanjutan, Begini Strategi BI Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti | Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Sentral termasuk Bank Indonesia (BI) terus berkomitmen dalam meningkatkan kesadaran akan keberlanjutan, terutama terkait tantangan iklim, antara lain melalui kontribusi terhadap upaya menilai, memitigasi dan mengelola dampak risiko terkait iklim terhadap perekonomian dan sistem keuangan di bawah mandat tugas di bidang moneter dan stabilitas sistem keuangan.

Pada pembukaan diskusi International Seminar Central Bank Finance 2023, di Bali, Kamis (5/10/2023), Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menyampaikan langkah-langkah  yang telah ditempuh BI untuk mendorong ekonomi berkelanjutan.

"Pertama, selama dekade terakhir, BI telah menyelenggarakan serangkaian green workshop dan mengikuti beberapa green international fora, termasuk sebagai salah satu co-founder dari Sustainable Banking Network, salah satu forum internasional pertama di bidang keuangan berkelanjutan (sustainable finance) di dunia," ujarnya. Baca Juga: Jaga Stabilitas Ekonomi, BI Beberkan Pentingnya Sinergi dan Digitalisasi Kebanksentralan

Kedua, lanjut Destry, menerbitkan ketentuan terkait green Loan to Value (LTV) untuk mendorong penerapan bangunan yang ramah lingkungan (green building), dan kendaraan listrik (electric vehicle) dengan mengizinkan LTV pinjaman properti ramah lingkungan hingga 100%, dan uang muka kredit kendaraan listrik maksimal 0%.

Ketiga, menerbitkan peraturan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) hijau untuk meningkatkan penerbitan obligasi hijau dengan mengizinkan bank untuk memenuhi persyaratan rasio pembiayaan inklusif melalui pembelian obligasi hijau.

"Kebijakan ini telah menciptakan permintaan yang signifikan terhadap obligasi domestik, sekaligus menunjukkan bahwa kebijakan makroprudensial berdampak terhadap pembiayaan hijau," pungkasnya. Baca Juga: Pentingnya ESG Sebagai Aspek Informasi Kinerja Lembaga

Selanjutnya keempat, menerapkan kebijakan barunya pada Oktober 2023 yaitu Kebijakan Likuiditas Makroprudensial untuk mendorong pembiayaan hijau dengan tambahan komitmen insentif mencapai Rp50 triliun.

"Bank Indonesia juga terus mendorong perannya dalam green leadership di sektor keuangan," tutur Destry.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: