Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Paham Kegeraman Jokowi Soal Impor, Gobel: Undang Investor ke Indonesia

Paham Kegeraman Jokowi Soal Impor, Gobel: Undang Investor ke Indonesia Kredit Foto: Istimewa

“Undang investor ke Indonesia. Mereka pasti mau karena pasar Indonesia sangat besar. Buat instrumen yang membuat mereka harus berinvestasi di Indonesia. DPR sudah memberikan kemudahan dengan menerbitkan omnibus law Undang-Undang Cipta Kerja. Tapi nyatanya belum ada pergerakan sama sekali soal ini. Jadi ngapain saja?” tegasnya.

Pada 2021 nilai impor bahan baku obat mencapai US$3,36 miliar. Indonesia mengimpor 90% bahan baku obat dan Indonesia mengimpor 88% alat kesehatan.

Baca Juga: Rachmat Gobel: Saatnya Indonesia Meninggikan Derajat Petani

Sejak reformasi, kata Gobel, Indonesia memacu pembangunan sumberdaya manusia. Karena pembangunan sumberdaya manusia adalah kunci strategis dalam mencapai kemajuan dan menjaga keberlanjutan kemajuan. Menurutnya, ada dua hal dalam pembangunan sumberdaya manusia, yaitu pendidikan dan kesehatan. Kini, katanya, dengan hadirnya BPJS Kesehatan sejak 2014 masyarakat menjadi lebih terbuka untuk berobat karena ada penjaminan kesehatan.

“Jadi belanja kesehatan pasti meningkat. Namun hal itu tidak diimbangi dengan strategi industri dan kebijakannya agar ada kedaulatan di bidang kesehatan,” tukasnya.

Selain itu, kata Gobel, di era pemerintahan Presiden Jokowi digencarkan pembangunan infrastruktur di segala bidang. Mulai dari infratruktur transportasi, infrastruktur pertanian, infrastruktur kesehatan, infrastruktur perikanan, pembangunan IKN, dan sebagainya.

“Semuanya membutuhkan dukungan belanja barang yang sangat besar. Mestinya jika belum bisa diproduksi sendiri segera dibangun industrinya. Jangan karena tidak ada terus merem saja dengan impor,” katanya.

Gobel mengingatkan, seperti disampaikan Presiden mengumpulkan income itu tidak mudah. Selain dari sumberdaya alam, juga dari pajak rakyat. Jadi semaksimal mungkin duit itu kembali ke rakyat. Karena itu APBN adalah instrumen untuk mentransformasi suatu bangsa agar maju dan mandiri serta sekaligus untuk menyejahterakan dan memakmurkan rakyatnya. Bukan untuk membuat maju bangsa lain dan memakmurkan rakyat negara lain.

Baca Juga: Terbakarnya Kantor Bupati dalam Sengketa Pohuwato, Gobel: Itu Bukan Karakter Orang Gorontalo

“Impor itu berarti membayar keringat orang yang ada di balik hadirnya barang-barang tersebut. Kita ambil pajak dari keringat rakyat, maka kita kembalikan pajak untuk membayar keringat rakyat tersebut agar ada peningkatan kualitas hidup rakyat kita. Jadi, impor itu berarti membela bangsa lain, membela rakyat negara lain,” pungkasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: