Aplikasi MyLintasarta memfasilitasi tracking kehadiran dan kebutuhan layanan mandiri, sementara sistem lainnya menyederhanakan komunikasi, berbagi dokumen, dan manajemen tugas.
Selain itu, Lintasarta berlangganan on-demand learning system berstandar global yang menawarkan lebih dari 8.000 sumber daya pembelajaran dan konten pelatihan internal untuk mempromosikan pengembangan karyawan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Soal Masalah Karhutla, KLHK Bantah Asap Melintas ke Malaysia
Transisi ke FlexWork dimulai pada tahun 2022, dengan karyawan bekerja dari kantor 1-2 kali seminggu, sesuai dengan pembatasan sosial dengan kapasitas 50-75%. Pada tahun 2023, FlexWork terwujud sepenuhnya, dengan karyawan bekerja dari kantor tiga kali seminggu (Work from Home) dan secara jarak jauh dua kali seminggu (Work from Anywhere).
Dampak FlexWork terhadap kinerja dan keterlibatan karyawan Lintasarta mampu meningkatkan performa dan produktivitas perusahaan. Pendapatan perusahaan juga melonjak selama periode 2020 hingga 2022.
Pada saat yang sama, perusahaan juga mencapai efisiensi biaya internal, yang berarti penghematan kumulatif selama tiga tahun. Corporate brand Lintasarta juga berkembang dan menarik minat yang lebih besar dari calon karyawan, dengan rata-rata lebih dari 1.000 pelamar untuk setiap lowongan pekerjaan.
Sebagai bagian dari komitmennya untuk melakukan sustainable improvement, Lintasarta juga aktif mengejar Digital Employee Experience yang komprehensif.
Baca Juga: Atur Lalu Lintas Jalanan Sendiri, Teknologi AI Merambah BSD City
Lintasarta mengembangkan aplikasi untuk manajemen sentralisasi talenta dalam sistem berbasis cloud dan meningkatkan visibilitas dalam manajemen tugas. Inisiatif ini bertujuan untuk memperluas dampak FlexWork untuk mempertahankan tingkat produktivitas dan engagement.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement