Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS) Forum atau Forum Negara-Negara Pulau dan Kepulauan menjadi momentum gerakan bersama membangun ekonomi biru dunia.
Ekonomi biru akan menjadi penggerak, pemulihan, dan transformasi ekonomi dengan berpegang pada kelestarian lingkungan dan keberlanjutan.
Baca Juga: Lahirkan Inovasi Soal Blue Carbon hingga Mangrove, AIS Forum Terus Dongkrak Tata Kelola Laut
Demikian ditegaskan Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Odo Manuhutu saat kegiatan media gathering di Nusa Dua, Bali, Minggu (8/10/2023) malam.
”Manfaat forum mungkin tidak akan langsung dirasakan oleh kita saat ini, namun dalam 10 hingga 15 tahun ke depan forum ini akan memberikan kontribusi yang nyata bagi dunia termasuk Indonesia di dalamnya,” ujarnya.
Untuk mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan bagi lautan, lanjutnya, negara pulau dan kepulauan perlu mengembangkan solusi cerdas dan inovatif yang berbasis alam.
Dirinya pun berharap pertemuan di KTT AIS Forum dapat memupuk kolaborasi yang solid dalam upaya mengatasi tantangan multi-segi di wilayah.
Baca Juga: Taruhannya Nama Baik Indonesia, Begini Canggihnya Pengamanan KTT AIS Forum di Bali
Maka itu Odo menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengatasi tantangan bersama yang dihadapi oleh negara-negara AIS terutama dalam empat hal yaitu mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, pengembangan ekonomi biru, penanganan sampah plastik laut, dan tata kelola maritim yang baik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement