Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Peringati Bulan Kesadaran Keamanan Siber Ke-20, Petinggi Tenable Bicara Ancaman-Pelindungan Digital

Peringati Bulan Kesadaran Keamanan Siber Ke-20, Petinggi Tenable Bicara Ancaman-Pelindungan Digital Kredit Foto: Sibernetik
Warta Ekonomi, Jakarta -

Vice President Tenable Asia Pasifik, Nigel Ng menyampaikan beberapa hal terkait keamanan siber dalam rangka memperingati Bulan Keamanan Siber ke-20 pada Oktober 2023 ini. Apa saja pesan-pesannya? 

Pertama, selama lebih dari dua dekade, ancaman siber yang telah berevolusi dan berkembang di Asia Tenggara. Ng mengatakan, ancaman siber tersebut tidak dilebih-lebihkan dan nyata, terlebih, kawasan ini sedang mengadopsi digitalisasi.

“Dengan meningkatnya adopsi digital, kawasan ini sangat rentan terhadap ancaman siber yang dapat mengganggu kehidupan dan operasional. Sifat ancaman siber yang tidak pandang bulu merupakan pengingat bahwa tidak ada individu atau bisnis yang terbebas dari risiko,” ujar Ng yang pernyataannya dilansir pada Minggu (15/10/2023).

Baca Juga: Serangan Siber yang Targetkan Israel Meningkat setelah Serangan Hamas Palestina, Apakah Berdampak?

Menurutnya, ancaman ini tidak pandang bulu, mulai dari phishing yang menargetkan individu hingga serangan siber berskala besar terhadap perusahaan dan infrastruktur penting, tentakel-tentakel ketidakamanan siber membentang luas. Ancaman pun menjadi di depan mata, para penjahat siber tinggal mengetuk pintu saja.

“Pelaku ancaman siber bersifat oportunis, mengeksploitasi setiap celah yang tersedia untuk menyedot uang, data, atau mengganggu kehidupan, menyoroti fakta bahwa ketidaktahuan tidak lagi menjadi kebahagiaan di dunia digital,” imbuhnya serius.

Kedua, Ng menekankan pentingnya untuk mengamankan diri dan melindungi dunia digital, yakni dengan keamanan siber yang fokus pada pencegahan serangan sebanyak mungkin sebelum terjadi. Karena sekalinya itu terjadi, itu dapat menghabiskan waktu, uang, dan tenaga.

“Selalu lebih baik untuk menutup lubang sesegera mungkin daripada menunggu situasi krisis yang membutuhkan pengendalian kerusakan,” tambahnya. 

Menurutnya, pendekatan ini dapat membantu organisasi memprediksi, memprioritaskan, dan memperbaiki celah keamanan secara proaktif. Namun yang lebih penting lagi, pendekatan ini memberikan visibilitas penuh ke dalam permukaan serangan dan secara lebih konsisten dan efektif mengurangi risiko dunia maya.

Bulan Kesadaran Keamanan Siber hadir di saat yang kritis, menawarkan platform untuk refleksi, edukasi, dan tindakan. Bulan ini adalah kesempatan bagi individu untuk belajar tentang dasar-dasar kebersihan dunia maya, bagi bisnis untuk meninjau dan memperkuat postur keamanan siber mereka dengan mengambil pendekatan pencegahan terhadap keamanan, dan bagi komunitas untuk terlibat dalam diskusi yang mempromosikan keamanan siber. Bulan ini merupakan ajakan untuk bertindak, mendesak setiap warga negara dan organisasi di kawasan Asia Tenggara untuk berkontribusi dalam perisai kolektif terhadap ancaman siber. 

“Dengan tetap mendapatkan informasi, mengadopsi langkah-langkah keamanan siber yang proaktif, dan menumbuhkan budaya ketahanan siber, kita tidak hanya melindungi masa kini tetapi juga mengamankan masa depan digital yang menjanjikan bagi kawasan ini,” jelas Ng. 

Asia Tenggara menjadi kawasan yang potensial dari segi ekonomi digital, karena itu penting untuk memperluas kesadaran, edukasi, dan tindikan yang secara signifikan dapat mengurangi risiko dari serangan siber. 

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Ancaman Keamanan Siber yang Ingin Mencuri Identitas Digital

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Rosmayanti

Advertisement

Bagikan Artikel: