Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Mayora Tahun Ini Ingin Fokus ke 'Low Cost' Andalakan Produk Tabungan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Bank Mayora menargetkan untuk meningkatkan sumber dana pihak ketiga dari dana murah, agar beban biaya dana tidak terus menggerus pendapatan bunga dan dapat mengakselerasi pendapatan laba.

Presiden Direktur PT Bank Mayora Irfanto Oeji di Jakarta, Rabu (1/4/2015), mengatakan, meskipun tidak signifikan, namun perusahaan optimistis dapat menaikkan porsi dana murah dari tabungan dan giro hingga 22 persen dari perolehan dana pihak ketiga (DPK) yang diproyeksikan tumbuh 6-7 persen dari realisasi 2014 sebesar Rp3,4 triliun. "Tahun ini kita ingin fokus ke 'low cost' dengan mengandalkan beberapa produk tabungan kita," kata dia.

Irfanto mengatakan banyaknya porsi dana mahal dari deposito memang telah menggerus pendapatan perusahaan. Biaya dana (cost of fund) pada 2014 telah membuat marjin bunga (net interest margin/NIM) terus merangkak di 3,4-3,5 persen. Pada 2014, porsi deposito di DPK mencapai 80 persen, sedangkan tabungan dan giro 20 persen dari total DPK 3,4 triliun.

Padahal pendapatan bunga, kata Irfanto, menjadi penopang utama untuk menggenjot keuntungan. Keuntungan sebelum pajak (profit before tax/PBT) Bank Mayora pada 2014 mencapai Rp29 miliar dan ditargetkan melesat 100 persen menjadi Rp60 miliar di 2015. "Andalan kita di interest income itu," ucapnya.

Mayoritas kredit pinjaman Bank Mayora disalurkan ke pelaku usaha UMKM dengan porsi 54 persen atau sekitar Rp1,4 triliun dan ditargetkan tumbuh Rp860 miliar pada 2015. Irfanto mengaku berhasil memitigasi risiko dari sektor UMKM dengan level rasio kredit bermasalah di 0,1 persen. Rasio NPL bersih di semua sektor kredit Bank Mayora hanya 0,75 persen.

Dari sisi fungsi intermediasi, anak usaha dari Mayora Group ini masih menyasar pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 40 persen menjadi Rp3,9-4 triliun pada 2015. Hal itu sejalan dengan upaya perusahaan memperbaiki target perbaikan rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio) menjadi 82 persen pada 2015 dari hanya 69 persen di 2014.

"Selain dari DPK, kita juga mengandalkan suntikan modal dari IFC (International Finance Corporation) yang kemarin sebesar Rp290 miliar, dan akan ada tambahan lagi nanti," kata dia.

Tambahan modal itu berasal dari induk usaha sebesar Rp80 miliar, dan dari IFC yang sudah menjadi pemegang saham senilai Rp30 miliar. Total aset Bank Mayora per Desember 2014 senilai Rp4,6 triliun, dan per Maret 2015 sekitar Rp5 triliun. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: