Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Besarnya Potensi Energi Indonesia, Aspebindo: Konsumsi Kita Masih Dua Persen

Besarnya Potensi Energi Indonesia, Aspebindo: Konsumsi Kita Masih Dua Persen Kredit Foto: Aspebindo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batu Bara (Aspebindo) Anggawira mengungkapkan peluang bisnis energi di Indonesia pada masa mendatang. Anggawira menyebut, energi tetap menjadi faktor utama untuk mendorong kemajuan suatu negara. Apalagi, Indonesia masih dalam tansisi menuju negara berbasis industri.

"Konsumsi energi Indonesia masih sekitar dua persen ... Tentunya kita harus mengoptimalkan berbagai macam potensi yang kita miliki," katanya dalam diskusi Forum Wartawan Energi dan Sumber Daya Mineral (FWESDM) berjudul, "Menelisik Prospek Energi 2024, Gurih atau Hambar?"

Baca Juga: PLN Paparkan Skenario Transisi Energi Menuju NZE 2060

Diskusi yang digelar secara hybrid di Chubb Square Plaza UOB, Jakarta Selatan dan live streaming YouTube pada Rabu (25/10/2023) dibuka oleh Ketua Pelaksana Godang Sitompul.

Ia mengatakan, acara FWESDM Discussion Series 2023 merupakan yang pertama setelah forum wartawan ini aktif kembali dengan semangat baru memberi masukan kepada pemerintah dan stakeholder sehingga dapat menjalin kemitraan kuat dengan wartawan.

Sementara itu, Anggawira menyebut, optimalisasi energi itu mempertimbangkan dorongan terhadap konsumsi energi bersih.

Namun menurutnya sumber daya berbasis konvensional tetap memiliki potensi untuk dioptimalkan dengan kerja sama antara pemerintah dan swasta.

Baca Juga: PLN Gandeng Lembaga Penjamin Investasi China Untuk Perkuat Pendanaan Hijau

"(Pemerintah) perlu merumuskan kebijakan sehingga biaya investasinya (di Indonesia) ini bisa lebih menarik dibandingkan negara-negara lain," tutur Anggawira.

Oleh karena itu, Anggawira menyarankan Indonesia perlu memiliki road map atau peta jalan yang jelas terkait pemanfatan energi untuk prospek lebih baik di masa depan.

"Saya rasa kita harus punya peta jalan sehingga kita tidak melulu ikut-ikutan tetapi kita fokus yang lebih terarah," imbuhnya.

Baca Juga: PLN Gandeng TBEA Untuk Kembangkan Manufaktur Ketenagalistrikan

Itu semua tentunya memiliki tantangan saat ini, antara lain perubahan iklim, geopolitik, fluktuasi harga energi, kompetisi antarnegara, regulasi dan kebijakan, serta persaingan pasar energi. Yang juga tak kalah penting, ujar Ketua Umum Aspebindo itu, mengenai keterbatasan soal pendanaan.

"Kami dari asosiasi menyampaikan agar hal-hal terkait pendanaan ini perlu dirumuskan secara lebih komprehensif," jelasnya.

Asosiasi, kata dia, melihat optimalisasi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia adalah faktor yang baik dipertimbangkan tetapi tak lupa soal pendanaan tersebut.

Ia menutup pemaparannya dengan ajakan kolaborasi semua pihak termasuk antara pemerintah, swasta, dan juga asosiasi dalam menjawab tantangan untuk prospek dalam sektor energi.

Baca Juga: PLN EPI dan PT Semen Kupang Indonesia Sepakati Kerja Sama untuk Kebutuhan Co-Firing PLTU

"Seharusnya juga bisa melibatkan pihak perbankan sehingga kita bisa mempunyai formulasi yang lebih komprehensif," pungkas Anggawira.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: