Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah menyebut bakal calon wakil presiden (bacawapres) Koalisi Indonesia Maju, Gibran Rakabuming Raka, merupakan simbol rekonsiliasi antara bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Adapun rekonsiliasi keduanya, kata Fahri, terjalin sejak tahun 2019. Pada saat itu, Prabowo Subianto memutuskan untuk bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Jokowi.
"Pak Prabowo ingin mempertahankan koalisi besarnya sebagai pertahanan atau mempertahankan rekonsiliasi yang terjadi pada tahun 2019. Maka wakilnya Pak Prabowo adalah sesuatu yang mensimbolisasi rekonsiliasi yang pernah ada antara Pak Prabowo dengan Pak Jokowi," kata Fahri saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (26/10/2023).
Baca Juga: Fahri Hamzah Tegaskan Status Keanggotaan Gibran Rakabuming Selesai: Tidak Keluar Partai
Fahri menilai, sosok Gibran Rakabuming merupakan representasi yang tepat sebagai simbol rekonsiliasi Prabowo Subianto dan Jokowi. Menurutnya, Gibran Rakabuming sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sekaligus putra sulung Jokowi menjadi kriteria yang tepat.
"Kalau tidak ngambil dari partainya juga bisa orang yang bisa di-endorse atau terasosiasi dengan beliau. Nah partainya kan PDIP. kebetulan mas gibran itu dapat dua-duanya. Jadi dia kader PDIP juga pada saat yg bersama dia juga dekat dengan Pak Jokowi karena beliau adalah istilahnya anak biologis," jelasnya.
Lebih jauh, Fahri pun menegaskan bahwa dipilihnya Gibran Rakabuming sebagai cawapres Prabowo Subianto untuk mempertahankan rekonsiliasi itu. Dia juga mengklaim banyak pihak yang setuju dengan hal itu.
Oleh karenanya, dia mengaku optimis Koalisi Indonesia Maju bisa memenangkan Pilpres 2024 lantaran dinilai bisa memilih jalan tengah rekonsiliasi. Menurutnya, langkah tersebut merupakan upaya mempersatukan bangsa.
Baca Juga: Orang Dekat Jokowi dan Mega Beri Update Hubungan Keduanya Usai Gibran Jadi Cawapres Prabowo
"Bahwa publik pada akhirnya akan memilih jalan tengah, jalan rekonsiliasi dan persatuan ini. Itu yang kami optimisme, sekarang kalau dilihat angka-angka survei dan sebagainya, kayaknya ada approval dari publik untuk menyetujui adanya rekonsiliasi dan keberlanjutan," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Hidayat
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement