Sukses Tingkatkan Jumlah Kepesertaan Baru BPU Hingga 540%, Pos Indonesia dan BPJS-TK Lanjutkan Joint Marketing Periode II
PT Pos Indonesia (Persero) bersama BPJS Ketenagakerjaan (BPJS-TK) kembali memberikan penghargaan kepada para kantor cabang (KC) di Kantor Regional 2 Kantorpos, Jakarta, (26/10). Penghargaan diberikan atas performa menonjol dalam program Racing Contest Joint Marketing periode kedua (Juni-Agustus 2023). Total ada sepuluh pemenang dalam Racing Contest Joint Marketing periode kedua ini.
Kesepuluh KC tersebut berhasil memenangkan kontes ini karena berhasil mendapatkan banyak peserta BPU BPJS Ketenagakerjaan di wilayah masing-masing. Artinya, mereka pun dianggap paling berhasil memasarkan BPJS Ketenagakerjaan di wilayahnya, terutama bagi pekerja informal alias Bukan Penerima Upah (BPU).
Pemenangnya adalah; KCU Karawang sebagai pemenang pertama, berhasil mendaftarkan 2.381 peserta baru. Atas pencapaian itu, KCU Kerawang dianugerahi hadiah sebesar Rp20 juta;
KC Ketapan, pemenang kedua, berhasil mendaftarkan 2.272 peserta. Mereka berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp15 juta berkat pencapaian tersebut;
KCU Semarang, menjadi menjadi pemenang ketiga dalam Racing Contest Joint Marketing. Mereka berhasil mendaftarkan 2.169 peserta baru BPU BPJS Ketenagakerjaan. Pencapaian itu membuat mereka menerima hadiah sebesar Rp8 juta.
Selain menggelar penghargaan, Pos Indonesia menjadikan acara ini sebagai momen monitoring dan evaluasi (monev) kinerja Kantor Regional Kantorpos dalam menjalani Program Racing Contest Joint Marketing. Khususnya pada periode kedua ini.
"Hari ini kami berkumpul di Kantorpos Ibu Kota Jakarta dalam rangka monitoring dan evaluasi terkait dengan program Racing Contest BPJS Ketenagakerjaan yang kami lakukan. Program ini sudah memasuki periode kedua dan kami melakukan evaluasi monitoring khusus untuk bulan Juni, Juli, dan Agustus," ujar Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris.
Haris menjelaskan, program ini merupakan bentuk kolaborasi Pos Indonesia dan BPJS Ketenagakerjaan untuk meningkatkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja informal. Menurutnya, kolaborasi sangat penting dan memberikan manfaat untuk Pos Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan, dan pekerja informal.
"Kolaborasi ini sengaja kami lakukan karena memang sekarang eranya kolaborasi dan sinergi. Tadi sudah didengar dari program ini bagi kedua belah pihak telah memberikan benefit yang luar biasa," kata Haris.
"Kami terus tumbuh dan memberikan manfaat. Tidak hanya bagi PT Pos Indonesia, tapi juga BPJS Ketenagakerjaan. Yang tidak kalah penting, tujuan utama dari program ini adalah Bukan Penerima Upah (BPU) terproteksi dengan program ini," sambungnya.
Racing Contest Joint Marketing, Sukses Tingkatkan Jumlah Kepesertaan Baru BPU BPJS-TK
Haris pun senang melihat hasil monev program Racing Contest Joint Marketing periode kedua ini. Sebab, ada peningkatan kinerja signifikan dari para KC Kantorpos dalam menjangkau masyarakat untuk mendaftarkan BPU BPJS Ketenagakerjaan. Peningkatan tersebut terlihat dari peningkatan jumlah kepesertaaan BPU BPJS Ketenagakerjaan.
"Pertama kami melakukan ini mulai periode Maret, Mei, Juni. Dari periode pertama memang pergerakan kami masih malu-malu. Komunikasi antara teman-teman Pos dan BPJS Ketenagakerjaan belum terjalin dengan baik. Sehingga mungkin dari tahapan pertama capaian kami masih jauh dari target," jelas Haris.
Menurut Haris, KC di Regional III Jawa Barat menunjukkan perkembangan paling signifikan. Ia puas dengan perkembangan tersebut. Mengingat, performa KC Regional III Jawa Barat kurang memuaskan pada periode pertama. Sebaliknya, perwakilan regional tersebut kini masuk dalam daftar tiga besar di periode kedua.
"Alhamdulillah, hari ini kami bisa buktikan. Dari Jawa Barat sekarang juara utamanya. Artinya, Kantorpos Kerawang, Purwakarta masuk sepuluh besar dan yang pertama," paparnya.
"Program evaluasi monitoring ini sudah bisa merangsang karena dari yang pertama kami tumbuh ke periode kedua ini sebesar 540 %. Luar biasa capaian itu. Harapan kami dan sampai sekarang juga evaluasi sampai ke tanggal 24 Oktober ini dibandingkan dengan periode kedua, kami sudah tumbuh 24 persen," kata Haris.
Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, Zainudin, turut memberi apresiasi dan pujian atas kinerja KC Kantorpos dalam meningkatkan jumlah kepesertaan BPU. Ia pun berharap kinerja mereka bisa ditingkatkan lagi dalam Racing Contest Joint Marketing, khususnya untuk periode ketiga nanti.
"Kalau dilihat hari ini sebenarnya baru dua daerah yang bagus. Saya lihat Jawa Tengah. Kalimantan cukup banyak dan Jabar masih sebagian kecil. Kalau cerita UKM atau informal seharusnya juaranya dari DKI Jakarta. Makanya kami meminta teman-teman dari DKI dikumpulkan. Jika mereka lebih agresif seharusnya penambahan kepesertaan akan lebih agresif juga," ujar Zainudin.
Zainudin memastikan pihaknya dan Pos Indonesia akan makin agresif menjangkau pekerja informal untuk bisa ikut kepesertaan BPU BPJS Ketenagakerjaan. Khususnya menjangkau para UKM. Mengingat, jumlah UKM sangat besar di Tanah Air dan berhak mendapat manfaat BPJS Ketenagakerjaan.
"Bersama Pos, kami sudah mencoba di beberapa tempat. Jadi UKM yang kami akusisi kami serahkan ke teman-teman Pos. Karena dari 850 ribu perusahaan yang daftar ke kami, 70 persennya UKM. Jadi ini pasar baru bagi Pos maupun BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan perlindungan tetap lanjut dan berjalan," tutur Zainudin.
Upaya KC menambah peserta baru BPU BPJS Ketenagakerjaan
KCU Kantorpos berhasil memenangkan Racing Contest Joint Marketing periode kedua ini. Executive General Manager KCU Karawang, Yohanes Teguh Santoso, yang menerima penghargaan ini pun menyambut gembira atas keberhasilan pihaknya mendapat peringkat pertama dalam kontes ini.
"Kami memang berusaha keras. Untuk mencapai nomor satu tidak mudah. Kami melibatkan semua tim, bahkan saya turut mencari nomor baru. Semua tim dari level atas sampai bawah kami libatkan, semua bergerak bersama-sama sehingga kami mencapai dan melebihi target sehingga kami bisa juara," kata Yohanes.
Yohanes pun membeberkan kunci keberhasilannya bisa menambah peserta baru BPU BPJS Ketenagakerjaan di wilayahnya. Ada dua langkah dan upaya dilakukan pihaknya, baik dari sisi internal dan eksternal.
"Ada dua sebenarnya. Dari sisi internal, kami pastikan semua keluarga, semua teman-teman kami kenal dengan baik dan dekat itu semuanya sudah terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan. Kami mewajibkan semua pegawai dan keluarganya ikut mencari tetangganya, teman-teman atau kenalannya yang belum ikut bisa didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan," jelas Yohanes.
Dari sisi eksternal, KCU Karawang melakukan pendekatan ke institusi, pemerintah maupun swasta, hingga UKM. Kemudian, mereka juga melakukan sosialisasi dengan pekerja informal seperti nelayan, sopir angkot, hingga tukang becak.
"Setelah kami beri penjelasan, mereka tertarik dan kami daftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan," katanya.
Upaya keras juga dilakukan KC Ketapang agar bisa menambah jumlah peserta baru BPU BPJS Ketenagakerjaan. Berkat kerja keras itu, mereka bisa mencapai peringkat kedua dalam kontes ini.
Menurut EGM Kantorpos KC Ketapang Wandi Nurhasbian, komunikasi dan kerja sama baik menjadi salah satu kunci keberhasilan pihaknya bisa menambah jumlah peserta BPU dengan jumlah yang signifikan. Ia mengaku timnya selalu intens berkomunikasi dan terlibat dalam sosialisasi kepesertaaan bersama BPJS Ketenagakerjaan.
"Upaya yang kami lakukan adalah menjalin komunikasi intens dengan teman BPJS Ketenagakerjaan. Yang kami lakukan sosialisasi kepada para penerima BPU didampingi teman-teman BPJS Ketenagakerjaan," papar Wandi.
"Kami menyampaikan PT Pos Indonesia merupakan rekanan dari BPJS Ketenagakerjaan dan bisa melakukan pembayaran iuran BPU di kami," sambungnya.
Begitu pula dilakukan KCU Semarang yang berhasil mendapatkan peringkat ketiga dalam kontes ini. EGM KCU Semarang Rusdi Hendra mengaku timnya selalu intens berkomunikasi baik dengan BPJS Ketenagakerjaan sehingga mampu mencapai target menambah jumlah peserta baru BPU BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami ada hubungan lebih harmonis dengan mitra. Dalam hal ini, BPJS Ketenagakerjaan. Jadi komunikasi kami jalin. Kami memiliki pemahaman bahwa jika kami bekerja sendiri, kami kurang bisa mencapai sasaran," tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi
Tag Terkait:
Advertisement