Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PTK Kembangkan Pengelolaan Sampah Berbasis Energi Bersih di Jambi

PTK Kembangkan Pengelolaan Sampah Berbasis Energi Bersih di Jambi Kredit Foto: Djati Waluyo
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) yang merupakan anak usaha dari PT Pertamina International Shipping (PIS), Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) resmi meluncurkan Program Desa Energi Berdikari di Kelurahan Tanjungsari, Kota Jambi. 

Vice President Legal & Relations PTK, Sonny Mirath mengatakan, Program Desa Energi Berdikari ini merupakan salah bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PTK di bawah pilar Pertamina Transko Care Environment, yaitu program TJSL yang berfokus pada pelestarian lingkungan. 

"Desa Energi Berdikari Jambi ini sebelumnya merupakan rumah bank sampah Omah Sinau yang dikembangkan untuk memberikan manfaat lebih banyak bagi masyarakat sekitar," ujar Sonny dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (27/10/2023). 

Baca Juga: Pertamina Terapkan 77 Program Akses Air Bersih

Sonny mengatakan, Sebelum menjadi Desa Energi Berdikari, selama 2 tahun terakhir bank sampah ini telah mengelola sampah anorganik yang didominasi plastik dan kertas menjadi aneka produk souvenir seperti mainan anak dan berbagai produk kreatif lainnya. Hingga di tahun 2023 dilakukan pengembangan pengelolaan sampah organik berbasis energi bersih.

MenurutnyaDesa Energi Berdikari Jambi ini merupakan yang pertama bagi PTK dan SH IML. Pengelolaan sampah organik di Desa Energi Berdikari ini memiliki tiga pengembangan terbaharukan, dimana pertama sampah organik menjadi pakan dalam Budidaya Maggot Black Soldier Fly (BSF).

Kedua, budidaya Maggot ini dijadikan sebagai bahan utama pakan lele di dalam bioflok. Ketiga, seluruh operasional pengelolaan sampah organik tersebut menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang juga merupakan energi bersih terbarukan. 

Ketiga pengembangan tersebut melengkapi pengelolaan limbah rumah tangga menjadi produk-produk bernilai tambah, seperti lilin aromatik dari pengolahan minyak jelantah, sistem pertanian vertical garden.

“Melalui program ini, PTK turut berkontribusi pada penurunan emisi karbon melalui transformasi energi dengan memberikan akses energi terbarukan bagi masyarakat di tingkat lokal, termasuk mengurangi sampah rumah tangga baik anorganik maupun organik, sehingga kita bisa mengurangi sampah dari sumber pertama,” ujarnya. 

Wakil Walikota Jambi, Maulana, sangat mengapresiasi inisiatif dan prakarsa yang dilakukan oleh PTK. Ia menjelaskan bahwa upaya PTK untuk memberikan akses energi terbarukan kepada masyarakat lokal adalah langkah tepat untuk mengakselerasi transformasi energi ke arah yang lebih berkelanjutan. 

Baca Juga: Pertamina EP Sukowati Tepis Keraguan terhadap Pertanian Organik

Terlebih lagi, penggunaan energi bersih ini diarahkan untuk mengatasi masalah sampah hingga menjadikan sampah bernilai ekonomi.

“Dalam upaya mengakselerasi transformasi energi terbarukan, pemerintah tentu tidak bisa bergerak sendiri. Pemerintah perlu dukungan dari berbagai pihak, salah satunya adalah pelaku usaha, baik BUMN maupun swasta. Terimakasih kami ucapkan kepada PTK, semoga inisiatif seperti ini bisa juga dilakukan oleh perusahaan lain,” jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Djati Waluyo
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: