Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Alasannya Tak Terduga! Anies Baswedan-Cak Imin Dinilai Paslon Paling Siap Berjuang di Pilpres 2024

Alasannya Tak Terduga! Anies Baswedan-Cak Imin Dinilai Paslon Paling Siap Berjuang di Pilpres 2024 Kredit Foto: Antara/Seno
Warta Ekonomi, Jakarta -

Paslon capres-cawapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dinilai sebagai paslon yang paling siap berjuang di pemilihan presiden 2024.

Laporan yang dikeluarkan Data & Democracy Research Hub, Monash University Indonesia mengungkapkan dari segi jumlah halaman dokumen visi-misi, AMIN dinilai jadi yang paling siap di Pilpres 2024.

“Dari jumlah halamannya saja, pasangan Anies-Muhaimin terbilang paling siap meski mereka yang paling pertama daftar ke KPU,” demikian bunyi keterangan resmi yang diterima Warta Ekonomi, Minggu (29/10/23).

Lebih lanjut, Data & Democracy Research Hub menganalisis visi misi paslon berdasarkan jumlah kata yang paling banyak terdapat dalam dokumen tersebut. Untuk pasangan Ganjar-Mahfud, didapati banyak penekanan pada aspek digital dan digitalisasi di masyarakat.

Baca Juga: Survei Selalu Rendah, Anies Baswedan Ogah Pusing: Di Jalan-jalan Penuh Semangat Perubahan

Jika kita melihat pasangan Ganjar Mahfud, mereka berbicara tentang membangun 'Indonesia Unggul'. Saat kami menghitung kata-kata yang mereka gunakan, tampaknya mereka sangat memfokuskan pada keunggulan digital, ekonomi, dan bahkan mengedepankan kata 'cepat.' Ini mengisyaratkan bahwa fokus mereka terutama pada pembangunan infrastruktur digital seperti akses internet, pengembangan aplikasi digital, dan digitalisasi birokrasi dan hubungannya ke ekonomi,” ujar Co-director Data & Democracy Research Hub, Monash University Indonesia Derry Wijaya.

Di sisi lain, pasangan Anies-Muhaimin dinilai menekankan pada aspek kualitas dan nilai-nilai seperti keadilan dan kemakmuran. Jadi bukan saja ekonomi yang mesti tumbuh lebih baik, tapi ekonomi yang berkeadilan dan dapat memakmurkan semua orang.

“Ini seperti framework kebijakan yang akan mereka pakai nanti sebagai guideline. Pasangan ini konsisten mengusung Indonesia adil makmur sebagai slogan dan penjabaran di dalam visi misinya,” tegas Derry yang bidang kepakarannya adalah pemrosesan bahasa atau Natural Language Processing/NLP.

Adapun pasangan Prabowo-Gibran yang paling terakhir mendaftarkan diri ke KPU ternyata fokus utamanya adalah memperkuat apa yang sudah dibangun oleh kepemimpinan presiden Jokowi. Visi-misi pasangan ini banyak bertumpu pada apa klaim keberhasilan pemerintah sekarang, dan fokus penguatan dalam membangun bangsa.

“Slogan mereka adalah 'bersama Indonesia Maju,' tetapi terkadang kesan yang kita dapat adalah pemantapan yang sudah ada, bukan gebrakan ide baru untuk kemajuan Indonesia. Mungkin ini akan membuat pemilih kesulitan melihat ide-ide segar dari pasangan ini” tutur Derry yang juga Associate Professor di bidang Data Science.

Derry mengatakan hasil tersebut diperoleh setelah membersihkan data dan menghitung jumlah kemunculan kata dalam visi dan misi masing-masing pasangan.

Baca Juga: Nggak Sampai 2 Persen, Isu Perubahan Iklim Minim Diangkat Capres-Cawapres dalam Visi Misi, Ini Buktinya!

Kata yang paling sering muncul (top words) disebut dapat membantu memahami prioritas masing-masing pasangan dan mendapatkan gambaran rencana kerja mereka.

“Analisis kata-kunci sebenarnya membantu kita memahami apa yang paling diutamakan oleh para politisi dengan menggunakan metode kuantitatif,” ungkapnya.

Untuk diketahui, hasil analisis yang dilakukan team Data & Democracy Research Hub merupakan perhitungan dari dokumen visi-misi setiap pasangan dimana dokumen pasangan Ganjar-Mahfud tertuang dalam dokumen 33 halaman, pasangan Anies-Muhaimin sebanyak 143 halaman, dan pasangan Prabowo-Gibran sebanyak 88 halaman. Dari jumlah halamannya saja, pasangan Anies-Muhaimin terbilang paling siap meski mereka yang paling pertama daftar ke KPU.

Setelah melakukan pembersihan data dengan menghilangkan karakter non-alfabet, mengubah setiap kata menjadi kata baku, dan menghapuskan kata sambung, jumlah keseluruhan kata yang ada di dalam visi misi pasangan Ganjar-Mahfud adalah 4.302 kata, pasangan Anies-Muhaimin sebanyak 13.853, dan Prabowo-Gibran sebanyak 7.570 kata.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Advertisement

Bagikan Artikel: