Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Microsoft Luncurkan Laporan 'Dampak Ekonomi AI Generatif', Apa Isinya?

Microsoft Luncurkan Laporan 'Dampak Ekonomi AI Generatif', Apa Isinya? Kredit Foto: Microsoft

Directorof Government Affairs, Microsoft Indonesia & Brunei Darussalam, Ajar Edi mengatakan, adalah tepat regulator dan pembuat kebijakan untuk meningkatkan pengawasan, serta mempertimbangkan undang-undang atau peraturan baru, khususnya untuk AI. 

“Kami akan terus berupaya untuk terlibat secara aktif dengan membagikan pengalaman dan insights kami terkait praktik-praktik AI yang bertanggung jawab. Kami juga telah merilis whitepaper bertajuk Governing AI: A Blueprint for the Future, yang berupaya menjawab pertanyaan mengenai bagaimana kita perlu mengelola AI,” ujar Ajar. 

Baca Juga: PLN EPI Ambil Peran Strategis Kembangkan Energi Bersih Basis Ekonomi Kerakyatan

Kedua, manajemen risiko. Upaya ini membuka peluang dan memitigasi risiko tidak sebatas meningkatkan akses atau merancang regulasi yang komprehensif, namun juga memerlukan upaya yang terkoordinasi untuk membentuk formula AI bertanggung jawab, baik dari sisi pengembangan maupun penggunaan. Formula ini dapat dijadikan bagian dari strategi perusahaan atau prinsip penggunaan AI oleh individu.

Ajar pun mengakui, AI tetaplah perlu di bawah kendali manusia, selain diregulasi. 

“… kita harus selalu memastikan bahwa AI tetap berada di bawah kendali manusia. Hal ini harus menjadi prioritas utama bagi perusahaan teknologi dan pemerintah,” sambung Ajar.

Untuk itu, Microsoft telah merilis Microsoft Responsible AI Standard versi 2 dan Microsoft Responsible AI Impact Assessment Report kepada publik; hasil dari pengalaman, pembelajaran, serta masukan yang Microsoft terima selama bertahun-tahun.

Ketiga, melindungi dan mendorong inovasi. Seiring dengan masih terus berprosesnya pengembangan kerangka kebijakan dan regulasi AI, terdapat pertanyaan serta kekhawatiran mengenai pemanfaatan teknologi AI Generatif dalam merealisasikan peluang-peluang baru. Untuk itu, diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menghidupkan lingkungan yang inovatif.

Microsoft telah mengumumkan tiga AI Customer Commitments perusahaan, dengan Copilot Copyright Commitment sebagai salah satu perluasannya. Copilot Copyright Commitment memperkuat dukungan ganti rugi kekayaan intelektual bagi layanan Copilot komersial. Secara khusus, jika pihak ketiga menggugat pelanggan komersial atas pelanggaran hak cipta karena menggunakan Microsoft Copilot atau output yang dihasilkannya, Microsoft akan membela pelanggan tersebut dan membayar biaya kerugian atau biaya penyelesaian yang diakibatkan oleh tuntutan hukum, selama pelanggan bersangkutan menggunakan pagar pembatas dan filter konten yang Microsoft buat pada produk Microsoft.

Baca Juga: Demi Jaga Stabilitas Ekonomi Daerah, Bank DKI Jalan Bareng OJK dan IPDN

Pagar pembatas serta filter konten, misalnya, dapat ditemukan pada Azure AI Content Safety yang sudah tersedia secara umum sejak 17 Oktober 2023. Layanan ini mendeteksi dan memfilter konten berbahaya buatan pengguna maupun buatan AI dalam aplikasi dan layanan pelanggan. Content Safety mencakup deteksi teks dan gambar untuk menemukan konten yang menyinggung, berisiko, atau tidak diinginkan; seperti kata-kata kotor, konten dewasa, adegan berdarah, kekerasan, perkataan yang mendorong kebencian, dan lain-lain. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nadia Khadijah Putri
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: