Mendengar Pulau Sebatik di Kalimantan Utara identik dengan sebutan “Pulau Santri”. Julukan ini terbukti dengan banyaknya jumlah pondok pesantren di daerah tersebut.
Namun berbeda dengan beberapa pondok pesantren di daerah tersebut dimana masih banyak yang memiliki infrastruktur kurang memandai. Satu diantaranya Pondok Pesantren Al Akhairaat di Kecamatan Sebatik Timur, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Memasuki wilayah seluas kurang lebih satu hektar itu berdiri bangunan masjid, dua ruang kelas, dan asrama untuk para santri dan kyai yang mengajar disana.
Syahril (14) salah satu santri di Ponpes Al Akhairaat mengeluhkan kurangnya ruang kelas dan fasilitasnya. “Saya ingin meminta adanya pembangunan untuk sekolah kami ini, kami kekurangan kelas karena cuma dua kelas,” kata Syahril saat ditemui di Ponpes Al Akhairaat, Jumat (2/11/2023).
Syahril juga menceritakan bagaimana teman santrinya banyak yang tidak mendapat meja dan bangku. “Ya meja-meja untuk kami belajar. Kami kurang meja juga. Kami untuk belajar kadang ada yang belajar gak pakai meja. Hanya menulis di lantai,” tuturnya.
Selain ruang kelas yang kurang memadai, Syahril juga mengeluhkan fasilitas asrama untuk para santri yang berjumlah 24 anak. Asrama yang berdiri dua lantai dengan pintu dan jendela tertutup papan tipis tersebut tampak tidak layak huni.
Syahril menyebut banyak temannya hanya beralaskan tikar untuk tidur. “Ada yang punya (kasur) ada yang nggak ada. Kalau tidur pakai alas tikar saja. Satu lagi minta sumbangan kasurnya untung santri-santri disini. Cuma pakai alas untuk tidur dan kipasnya juga kurang. Rusak semuanya. Jadi kami kumpul uang. Jadi teman-teman saya kumpul uang untuk beli kipas. Kadang teman saya beli sendiri 100 ribu minta titip masjid depan,” ungkap Syahril.
Tak lupa, Syahril pun berterimakasih kepada Menteri Sosial Tri Rismahari atas bantuannya yang telah diberikan Kemensos untuk Ponpes Al Khairaat. “Terima kasih Bu Menteri sudah memberi kita seragam sekolah dan sepatu, komputer. Kami senang sekali menerima bantuan Ibu Menteri sosial,” ucap anak 14 tahun asal Desa Lapri, Pulau Sebatik.
Baca Juga: Gus Halim Tegaskan Santri Harus Jadi Pelopor Indonesia Emas 2045
Seperti diketahui hari Jumat (3/11/2023), Mensos Risma berkesempatan mengunjungi Ponpes Al Khairaat. Dalam kesempatan itu, Mensos Risma menyalurkan bantuan seragam dan alat sekolah kepada 169 santri dan santriwati.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rena Laila Wuri
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement