Dia mengatakan, tidak semua pejabat negara memperlakukan tenaga kerja Indonesia dengan cara yang dilakukan oleh Wakil Ketua Umum Partai Hati Nurani (Hanura) itu yang membangun fasilitas VVIP.
"BP2MI sangat baik, mereka diantarkan, disiapkan dan diberangkatkan dengan cara terhormat. Saya sangat senang diundang ke sini bertemu langsung dengan para pekerja kita yang akan berangkat ke luar negeri, mudah-mudahan semua ini berjalan dengan lancar dan baik sampai mereka kembali ke tanah air," ujar dia.
Di tempat yang sama, Kepala BP2MI Benny Rhamdani menegaskan, kehadiran Ganjar Pranowo dalam acara pembekalan kepada calon PMI tidak ada kaitannya dengan pencalonannya sebagai capres.
Dia mengatakan, bahwa kehadiran Ganjar murni untuk memberikan motifasi dan pembekalan kepada calon PMI. Benny menegaskan acara tersebut tak bermuatan politik.
Benny juga turut menyesalkan dibatalkannya secara sepihak penggunaan gedung milik pemerintah, untuk acara pelepasan PMI dan calon PMI, yang sedianya digelar pada Selasa (7/11/2023) lalu.
Kegiatan yang dihadiri 1.500 calon PMI dan 44 PMI tersebut, dijadwalkan mengundang bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo calon wakil presiden Mahfud MD.
"Pelepasan, pembekalan kita selalu mengundang menteri, anggota DPR, ketua-ketua umum partai kemudian tokoh politik penting bangsa ini, pemerintah daerah, bupati, gubernur, menko pernah kita hadirkan," ujar Benny.
Baca Juga: Bukan Hanya China, Ganjar Pranowo Dorong Indonesia Kerja Sama dengan Banyak Negara
"Jadi tidak ada unsur politik dan jika bicara Pak Ganjar, kan semua bakal capres-cawapres belum ditetapkan sebagai pasangan calon oleh KPU. Jadi tidak ada unsur politik," pungkas Benny.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement