Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Kebut Pembangunan Infrastruktur di DPSP Danau Toba

Pemerintah Kebut Pembangunan Infrastruktur di DPSP Danau Toba Kredit Foto: KSP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah terus kebut pembangunan infrastruktur di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba. Hal ini dilakukan untuk menjadikan DPSP Danau Toba sebagai destinasi kelas dunia yang ramah lingkungan.

Beberapa proyek infrastruktur yang sedang dibangun, yakni kawasan Waterfront City Pangururan, dan kawasan Panorama Tele KSPN Danau Toba, di kabupaten Samosir, Sumatera Utara. Kedua proyek dengan total nilai kontrak Rp 161 miliar tersebut ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023. 

Sebagai informasi, proyek kawasan Waterfront City Pangururan terdiri dari enam segmen. Yakni, pembangunan jalan akses dan area parkir, air mancur, galeri Samosir, plaza kuliner, taman bermain, dan pembangunan area publik. Proyek yang mulai dibangun pada September 2022 ini, diharapkan dapat menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di DPSP Danau Toba. 

Baca Juga: Bangkitkan Sastra di Tanah Batak, Indonesia Wise Gelar Lake Toba Writers Festival

“Waterfront ini juga akan menjadi salah satu spot event internasional Aquabike di akhir November ini,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Helson Siagian, saat meninjau pembangunan proyek Waterfront City Pangururan, Sabtu (11/11).

Selain kawasan Waterfront City Pangururan, pemerintah kini juga mempercepat penyelesaian proyek pembangunan kawasan Panorama Tele KSPN Danau Toba. Proyek yang dibangun di atas lahan seluas 0,97 hektare ini akan menjadi pilihan tepat bagi wisatawan yang ingin menikmati pemandangan Danau Toba. Terlebih, kawasan Panorama Tele terletak di atas ketinggian 800 meter di atas permukaan laut.

Helson mengatakan proyek DPSP Danau Toba tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keindahan alam kawasan tersebut, tapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk dan mempromosikan pariwisata berkelanjutan. "Kedua infrastruktur ini akan meningkatkan daya tarik kawasan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan,” ujar Helson.

Baca Juga: Kementerian PUPR Kenalkan Budaya Batak Lewat Sarhunta Danau Toba

Pada kesempatan itu, Tenaga Ahli Kedeputian I KSP ini, menyampaikan pemerintah saat ini juga sedang membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di kecamatan Harian. Proyek tersebut untuk menjawab persoalan pengelolaan limbah dan air limbah di kawasan Danau Toba yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. 

Proyek pembangunan TPA direncanakan selesai Maret 2024, dan beroperasi hingga tahun 2042. TPA melayani 181.007 jiwa, dengan total sampah yang akan dikelola sebesar 661,74 meter kubik per hari, atau setara dengan 65,54 ton per hari. Sedangkan proyek IPLT dengan kapasitas pengolahan 12 meter kubik per hari, direncanakan selesai pada April 2024. 

“Berbagai infrastruktur yang dibangun di Danau Toba harus dikelola secara profesional, dan benar-benar dimanfaatkan untuk masyarakat lokal dan menarik pengunjung dari berbagai penjuru,” pesan Helson. 

Sebagai informasi, selain DPSP Danau Toba, Kantor Staf Presiden juga terus mengawal proyek pembangunan infrastruktur di empat DPSP lainnya. Yakni, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang. Proyek pembangunan lima DPSP tersebut merupakan Program Prioritas Nasional yang diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisata ke Indonesia, dan menjadi motor penggerak ekonomi nasional. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: