Ribuan orang dari Jaringan Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Muslimin Indonesia mendeklarasikan dukungan mereka untuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Pasangan ini dinilai sebagai kombinasi calon pemimpin yang dibutuhkan rakyat Indonesia karena bersih dari politik dinasti dan tidak mengkhianati cita-cita reformasi.
"Ganjar-Mahfud merupakan tokoh yang bersih dari politik dinasti yang mengkhianati reformasi 98 yang antikorupsi, kolusi dan nepotisme," kata Ketua Umum Jaringan Alumni HMI dan Muslimin Indonesia, Ato' Ismail, di Jakarta Concert Hal (JCH) iNews Tower, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023) petang.
Baca Juga: Yakin Ganjar-Mahfud Bisa Ungguli Prabowo dan Anies, Eks Ketum PB HMI: Mereka Paket Komplit
Deklarasi dihadiri langsung Cawapres Mahfud MD, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Wakil Ketua TPN yang juga Ketua Tim Koordinasi Relawan (TKRPP) Ganjar-Mahfud, Ahmad Basarah, Wakil Ketua Umum TPN TGB Zainul Majdi dan mantan Ketua BPK RI 2019-2021 Agung Firman Sampurna.
Ato Ismail menjelaskan, dukungan yang diberikan Alumni HMI dan Muslimin Indonesia kepada Ganjar-Mahfud karena keduanya dinilai sebagai pasangan yang mewakili kalangan nasionalis dan Islam di Indonesia.
"Kami memutuskan mendukung Ganjar dan Mahfud karena koalisi dari tokoh nasionalis dan tokoh Islam yang merupakan representasi dari ideologi yang hidup di masyarakat, sejak sebelum kemerdekaan hingga sekarang," katanya.
Ato menambahkan, jaringan Alumni HMI dan Muslimin Indonesia memberikan dukungan karena Ganjar-Mahfud dikenal dekat dengan rakyat dan tegas melawan korupsi. Selain itu, keduanya adalah tokoh yang bersih dari pelanggaran HAM dan penculikan mahasiswa di tahun 1998.
Baca Juga: 5 Karakteristik Ekonomi Digital Jadi Strategi Matang Ganjar dalam Mengembangkan Bisnis di Indonesia
Sementara itu, Basarah menilai, keputusan mengusung Ganjar-Mahfud yang diambil oleh para ketua umum partai arif dan bijakasana. Keputusan mengusung Ganjar-Mahfud, lanjut Basarah, juga diambil tidak berdasarkan faktor kedekatan apalagi karena adanya ikatan keluarga.
Namun, Basarah menegaskan, pasangan Ganjar-Mahfud dipilih dan diusung berdasarkan kepentingan bangsa.
"Karena baik Mas Ganjar maupun Prof Mahfud tidak punya hubungan darah dengan Ibu Mega. Tidak punya hubungan kekeluargaan dengan Pak Hary Tanoe, tidak punya hubungan family dengan Pak OSO, dan tidak punya hubungan kekeluargaan dengan Pak Mardiono," ujar Basarah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement