Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yakin Ganjar-Mahfud Bisa Ungguli Prabowo dan Anies, Eks Ketum PB HMI: Mereka Paket Komplit

Yakin Ganjar-Mahfud Bisa Ungguli Prabowo dan Anies, Eks Ketum PB HMI: Mereka Paket Komplit Kredit Foto: PB HMI
Warta Ekonomi, Bandung -

Eks Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Respiratori Saddam Al Jihad meyakini pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud mampu mengungguli pasangan Prabowo-Jokowi Junior dan AMIN pada Pemilu 2024 mendatang.

"Yang menjadi dasar optimisme saya adalah karena hanya pasangan Ganjar-Mahfud yang mampu memberikan jawaban yang diinginkan publik saat ini. Saya melihat kolaborasi pak Ganjar dan pak Mahfud ini sebagai paket komplit dalam mengisi kekosongan yang kini tidak dimiliki pada dua pasangan kandidat lainnya," kata Saddam dalam keterangan resminya, Selasa (14/11/2023).

Baca Juga: Anies Baswedan Diuntungkan Terkait Isu Politik Dinasti, Tak Berdampak ke Prabowo dan Rugikan Ganjar

Pria yang karib disapa RSA itu, bahwa dukungan untuk Ganjar-Mahfud terus menggema di seluruh pelosok tanah air yang menghendaki hadirnya pemimpin baru dengan warna dan spirit kepemimpinan lebih segar yang lebih peduli terhadap kondisi rakyat hari ini.

"10 tahun terakhir ini Indonesia berada di bawah dominasi bayang-bayang kepemimpinan pak Jokowi, yang sebagian besar mulai men-challenge supaya tampil sosok yang baru tanpa legacy pak Jokowi. Dan inilah momentum besar yang bakal memberikan kans pada pasangan Ganjar-Mahfud," jelasnya.

Presiden Asian African Youth Government (AAYG) itu lebih lanjut mengatakan, keistimewaan Ganjar-Mahfud yang tidak dipunyai dua pasangan capres-cawapres lainnya ialah warna kolaborasi entitas sosial.

"Coba dicermati, bahwa duet Ganjar-Mahfud ini kan sebetulnya duet mempersatukan dua warna ideologis dominan yang eksis di republik ini, yakni warna nasionalisme yang diwakili pak Ganjar dan kelompok Islam (moderat) yang diwakili pak Mahfud. Baik Prabowo-Jokowi Junior maupun AMIN masing-masing justru berada di ujung garis ideologis itu. Yang satu berada di kutub ideologi nasionalis (Prabowo-Gibran) dan lainnya di kutub ideologis Islam (AMIN). Jadi, dari sudah bisa dipetakan arahnya," jelasnya.

Baca Juga: PSI Sebut Isu Dinasti Politik Tidak Berhasil, Singgung Penurunan Elektabilitas Ganjar Pranowo: Menembak Kaki Sendiri

Dia juga menambahkan bahwa keistimewaan lain yang dibawa oleh Ganjar-Mahfud ialah komitmen kuat untuk memperjuangkan ekonomi "wong cilik" berbasis kerakyatan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: