Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gempuran Warga Sipil Palestina, Bikin Para Menteri dan Elite Politik Berencana Gulingkan Netanyahu

Gempuran Warga Sipil Palestina, Bikin Para Menteri dan Elite Politik Berencana Gulingkan Netanyahu Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri-menteri Israel dan para anggota parlemen dari partai berkuasa, Likud, membahas rencana untuk menggulingkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menurut media Israel pada Selasa.

Rencana itu termasuk upaya merekrut 61 anggota parlemen untuk meloloskan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Netanyahu dan untuk membentuk pemerintahan baru tanpa melalui pemilihan umum.

Para anggota parlemen dari partai Likud khawatir jika Netanyahu tetap memimpin partai dan kemudian menyebabkan kekalahan pada pemilu berikutnya.

Para anggota parlemen tersebut khawatir bahwa perkembangan seperti itu menyebabkan sebagian besar dari mereka tidak dapat menjadi bagian dari sistem politik Israel.

Selain itu setelah operasi darat militer di Gaza berakhir, namun hingga kini belum menunjukkan akan berakhir, para anggota parlemen itu akan melanjutkan rencana mereka untuk mengadakan sidang parlemen guna menggulingkan Netanyahu.

Untuk meredakan ketakutan oposisi, tokoh Likud yang diusulkan untuk memimpin pemerintahan setelah Netanyahu dilaporkan tidak akan mencalonkan diri pada pemilu berikutnya.

Namun demikian, peluang keberhasilan rencana tersebut rendah karena hanya 10 anggota parlemen dari Likud yang menyetujui rencana itu.

Menurut hukum Israel, harus ada sedikitnya 15 anggota Likud yang setuju agar rencana tersebut bisa dilanjutkan.

Pemerintahan Netanyahu dilantik pada 29 Desember 2022 setelah pemilu November menghasilkan suara mayoritas  bagi blok sayap kanan yang dipimpinnya itu untuk membentuk pemerintahan baru.

Sejumlah jajak pendapat terbaru di Israel menunjukkan dukungan bagi Netanyahu dan Partai Likud menurun signifikan dan mendukung partai-partai oposisi.

Penurunan itu terlihat pascaserangan mendadak yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel dan di tengah pembalasan Israel yang tiada henti dalam sebulan lebih sejak itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: